Memory adalah lemari kaca tempat khayalan disimpan, peti harta untuk logika dijaga, pintu depaan empar kesadaran masuk, dan sekaligus sebuah dewan penasehat bagi pikiran-pikiran kita. (st, Basile)
Memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Tidaklah mengherankan bahwa memori menjadi subjek penelitian utama para peneliti terdahulu – Wiliam James di Amerika dan Hermann Ebbinghaus di jerman. Sebagai sebuah topic penelitian, memori sempat diabaikan ketika duni psikologi Amerika terobsesi dengan behaviorisme. Meskipun deikian, pendekatan behaviorisme pada paruh pertama abad ke-20 itu jugalah yang akhirnya memunculkan minat terhadap cara manusia menyimpan apa yang telah dipelajarinya. Dan bagaimana manusia mengubah pengetahuan itu menjadi memori. Tren dalam penelitian menarik minat para psikologi eksperimental. Yang menggabungkan metode-metode rumit tentang representasi mental – mengenai bagaimana informasi disimpan dan diambil kembali. Salah satu model memori yang paling bertahan lama adalah model yang dibuat oleh Wiliam James, meskipun model tersebut telah mengalamimodifikasi-modifikasi penting. Mosel memori dari Wiliam Jemas menyatakan bahwa bersifat dikotomi: manusia mengamati sejumlah objek, informasi memasuk memori dan kemudian hilang, sedangkan beberapa informasi menetap dimemori selamanya.
James berpendapat bahwa memori primer – yang mirip(namun tidak identic) dengan apa yang sekarang disebut memori jangka pendek (short-term memory/STM) – tidak pernah meninggalkan kesadaran dan senag tiasa menyediakan “tayangan” peristiwa-peristiwayang telah dialami. Memori sekunder, atau memori jangka panjang (long-trem memory/LTM), di definisikan sebagai jalur- jalur yang “terpadat” dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memilki struktur jalur yang berbeda. Bagi James, memori memiliki safat dualisik, yakni transitoris (sebagai pengantar) dan permanen.
Medol memori ganda James tampaknya masuk akal sacara intuitif. Bedasarkan pengetahuan tentan struktur otak beserta pemrosesan infrmasi di otak, tampaknya model memori James juga memiliki faliditas. Meskipin demikian, bukti-bukti yang mendukung keberadaan dua tipe memori mencul belakangan dari studi-studi fisiologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H