Transisi memulai New normal atau kehidupan baru memang sudah mulai di laksanakan dibeberapa daerah ditanah air. Catatannya daerah yang boleh memulai transisi kehidupan baru (New Normal) ini ialah daerah yang jumlah kasus covid-19 nya menurun. Dan jumlah penularan nya pun kecil atau tingkat reproduksi wabah (R0) harus dibawah 1.
Sesuai juga dengan anjuran badan organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO)terkait syarat daerah yang bisa memulai transisi ke kehidupan baru ialah salah satunya jumlah kasus disuatu daerah tersebut menurun. Â Atau standarnya angka reproduksi wabah 1.09 (R0).
Berdasarkan data yang dikeluarkan pemerintah ada beberapa daerah ditanah air yang siap memulai transisi menerapkan kehidupan baru ini. Misalnya saja Dki Jakarta, Jawa Barat,Sumatera Barat dan Gorontalo. Â Hal ini disebabkan karena jumlah kasus didaerah-daerah tersebut sudah menurun. Sehingga dapat dikategorikan wabah tersebut bisa dikendalikan pemerintah setempat .
Kehidupan baru (New Normal) diterapkan guna membuat masyarakat menjadi produktif meski ditengah pandemi. Sesuai dengan kata Presiden RI Joko Widodo dalam kutipan nya di ratas virtual (Rapat Terbatas) ia mengatakan " kita harus bisa produktif ditengah pandemi dan berdamai dengan covid". Hal ini yang kemudian juga diharapkan bisa memulihkan  ekonomi nasional yang terdampak akibat pandemi ini.
Namun meskipun kebijakan untuk memulai kehidupan baru sudah mulai diterapkan dibeberapa daerah. Jangan membuat kita menjadi lengah apalagi membuat kita menjadi jemawa dan terlena. Seakan pandemi ini sudah berkahir.Â
Anggapan seperti itu jangan sampai muncul dimindset kita sebab pandemi covid-19 ini belum benar-benar menghilang dimuka bumi ini.  Sebab menurut WHO virus covid-19 tidak akan menghilang dari bumi ini.(artinya akan terus ada).Terlebih  vaksinnya pun belum juga ditemukan hingga saat ini.
Hal ini yang kemudian membuat kita harus tetap lebih safety. Salah satunya dengan mentaati prokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Dengan menjaga jaga jarak, pake masker, dan sering mencuci tangan. Serta menghindari kerumunan yang tentunya berpotensi terjadi penularan.
Dengan begitu maka kita dapat menghindari resiko terpapar virus covid-19. Apalagi jumlah kasus secara nasional cukup fluktuatif dan masih tinggi. Tercatat tren kasus pada hari sabtu, 6 juni 2016 menembus angka 993 dan ini menjadi yang tertinggi sepanjang kasus pandemi ditanah air. Tentu berdasarkan angka itu warning buat kita. Jangan sesekali meremehkan virus covid-19 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H