Mohon tunggu...
Robi Ariyanto
Robi Ariyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - JURNALIS

Mahasiswa Universitas Islam Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramadan di Tengah Pandemi

20 April 2020   22:37 Diperbarui: 20 April 2020   22:45 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang ramadhan tentu kita semua semarak dan semangat untuk menyambut bulan yang penuh ampun tersebut. Di tahun ini sendiri ramadhan jatuh pada tanggal jumat 24 April 2020.

Namun berbeda dengan bulan ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya. Dimana ramadhan kali ini dengan situasi yang berbeda. Yakni ditengah pandemic covid-19.

Akan tetapi meskipun ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tak membuat bulan yang sangat dinantikan jutaan umat muslim dunia ini berlalu begitu saja. Di mana masyarakat muslim dunia wabil khusus Indonesia tetap melaksanakan kegiatan ibadah seperti bisanya, baik puasa maupun shalat terawih.

Dengan tetap melaksanakan nya meskipun hanya dirumah masing-masing adalah cara yang paling bijak di situasi seperti saat ini. Dimana kita sebagai masyarakat haruslah mengedepankan kepentingan bersama untuk melawan dan mencegah menyebarnya virus vovid-19 ini. Dengan tidak menggelar atau mengumpulkan orang dengan jumlah yang banyak (kerumunan).

Meskipun semua bentuk peribadahan hanya dilakukan dirumah saja. Bukan berarti pahala yang diperoleh juga sedikit. Sebab ini semua bukan kemauan kita akan tetapi memang keadaan lah yang memungkinkan kita untuk senantiasa berada dirumah setiap harinya. Sampai dengan berakhirnya pandemic ini.

Tentu kita semua sudah merindukan situasi yang seperti bisanya. Dimana dengan bebasnya kita beraktivitas kemana pun yang kita kehendaki. Untuk itu mumpung sebentar lagi bulan suci ramadhan akan sampai, mari kita semua menyelipkan doa disetiap ibadahnya untuk memohon kepadanya agar situasi pelik ini segera berlalu.

Selain berdoa kita harus menyeimbangkannya juga dengan ikhtiar (usaha) untuk mencegah dari pada penyebaran virus tersebut. Hal yang terkecil adalah dengan menyelamatkan lingkup keluarganya sendiri.

Dengan mengatur pola hidup sehat dalam keluarga dan memakan-makanan yang sehat pula apalagi ketika sahur maupun ketika waktu berbuka.

Disamping itu bagi sanak keluarga yang tidak bisa mudik kekampung halaman. Juga harus tetap semangat karena kondisi kita yang seperti ini sangat tidak memungkinkan untuk kita mudik ke kampung halaman. Apalagi kota yang tempat kita merantau termasuk zona merah.

Tentu ini sangat berisiko tinggi dan bisa saja vius tersebut juga ikut kekampung halaman. Dan akan menjadi ancaman bagi keluarga maupun lingkungan sekitar kita. Tentu itu bukan yang kita harapkan. Sebab dengaan menunda mudik ditahun ini sama dengan partisipasi memutus rantai penyebaran wabah virus ini dan melindungi keluarga.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga yang ada diampung halaman. Apalagi dijaman yang serba canggih seperti saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun