[caption caption="Doc. Pribadi ( Foto Anna Skl)"][/caption]Ditengah kerlap kerlip impian
Para pereguk nikmat sesaat
Deru ambisi dimegah benua
Berkejaran menangkap bayu
Melukis nuansa warna bianglala
Ku tak terpesona apparansi glamour
Gundah kala kuberbagi
Digoresan wisata nostalgiku
Seakan kukejar pesona semu
Risau hatiku terperangkap ria
Gelora dan kendala
silih membelit
Membaurkan inti indikasi
Temaram dijendela mata hati
Terpaku jemari tertimbun tanya sukma
Kala temu siminim ilmu papa harta
tunduk malu kejati diri
Saat ditengah sang merasa ahli
kadang bosan penuh heran
Bersama para ilmuan luhur budi
betah, kagum dan haru
Disisi para pendendang Asma AgungMu
terderai deras airmata
Lemah diriku selalu ingin di dekat PerkasaMu
Berulang kuterjerat
dirajutan jala dunia maya
Pengisi nelangsa solitude
atau apologi kebutuhan
yang menyita paragraph waktu
Gelombang nafsu bukit menjurang
Menghalang renjana terkelindan
antara adaku dan Dikau Pengasihku
Terpeleset aku diberanda AsmaraMu
Desirku menyatuMu di serambi Pujaanku
Kuteguk bulir rindu
diperbatasan luas galaxy
Disudut sepi terbius Titah
Terkesima lantun Puspa tasbih
Disenandung melodi aksara AkbarMu
Â
Anna Skl, Mtl 21 Februari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H