Mohon tunggu...
Anna Skl
Anna Skl Mohon Tunggu... -

Selalu belajar dan berbagi dalam mengharap RahmatNya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cemburu Terlukis Tanpa Warna Rindu

13 Januari 2016   18:55 Diperbarui: 13 Januari 2016   19:25 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cemburu terlukis tanpa warna rindu.

Aku penonton tak diundang
Dialtar pagelaran semu
Menyibak sandiwara nan meradang
Berbaur harap berpicu bayang
Seksama menjegal kerdip netra
Mengasah urai buaian kalimat
Tergurat mutu manikam digegap riuh
Mungkinkah renjana masih terpatri?

Hujan bisu nan kau deraskan
Mencuci noda rahasia bathin
Angin belaian ke tak acuhan
meniup kisah nan tertinggal
Benih nan ranum kau percik api
Tersulut ladang bablas aksara
Hilang harap dalam rujukan

Paranada dialog virtual
Merentang duga mengawang sangka
Merengkuh renyah pelangi desir
Bergelayut menerawang cakrawala angan
Terkesima ditepian hati
Memendam mega warna lara
Pijar getar merasuk sukma

Mengulum senyum melirik kuncup puspa
Parau penat meliuk gundah
Sembul murka tertimbun tangkup logika
Pulas rundung digeliat celoteh gelora asa
Belenggu temali nestapa terberai serpihan restu
Tertepis sesal dilorongi nama semumu
Cemburu terlukis tanpa warna rindu.

 

Anna Sangkala, Januari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun