Tim dosen dari Prodi D4 Analis Kesehatan/Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) Jakarta melalui Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada Senin (11/12/2023). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 11 Jakarta, Kel. Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. Pengabdian ini berjudul "Edukasi Dampak Rokok Sebagai Langkah Preventif Pencegahan Konsumsi Rokok Pada Pelajar" dengan Narasumber Oktadio Erikardo selaku Dosen Prodi D4 Analis Kesehatan/TLM UHAMKA.
Sekolah merupakan zona bebas asap rokok, akan tetapi masih banyak siswa yang melanggar aturan tersebut. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, jumlah perokok di usia remaja semakin meningkat, hal ini dapat disebabkan beberapa faktor, seperti tingginya rasa ingin tahu menyebabkan remaja memiliki keinginan untuk mencoba dan akhirnya kecanduan merokok, pengaruh lingkungan dan sosial, atau kurangnya bimbingan dan pengetahuan mengenai risiko yang ditimbulkan dari rokok tersebut. Â
"Perilaku merokok dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, perubahan warna gigi dan terbentuk plak, ataupun berisiko membuat gigi berlubang sehingga dapat menurunkan kepercayaan diri. Selain itu, fakta bahaya rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, ganngguan kehamilan, penyakit pembuluh darah, dan impotensi disebabkan karena berbagai kandungan berbahaya sudah banyak diketahui oleh masyarakat, akan tetapi perilaku merokok tetap saja menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Perilaku merokok juga dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Saat ini jenis rokok elektrik sedang tren di kalangan anak muda karena dianggap lebih sehat dibandingkan dengan rokok konvensional yang terbuat dari gulungan daun tembakau. Perlu diketahui, bahwa rokok elektrik sama-sama mengandung bahan kimia berbahaya, seperti nikotin yang bersifat toksik dan zat adiktif sehingga memiliki rasa candu, nikmat, dan rasa cemas melalui stimulasi dopamin," papar Oktadio Erikardo.
Jumlah, tempat, dan durasi menjadi faktor yang dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya masalah kesehatan bagi tubuh manusia, contohnya jika semakin banyak jumlah konsumsi rokok maka akan semakin tinggi pula risiko terkena bahaya perilaku merokok. Selain itu, perilaku merokok juga berbahaya bagi orang sekitar yang menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada di dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok atau yang dikenal dengan sebutan perokok pasif. Â
Remaja perlu berpikir kritis untuk mengetahui dampak negatif dan cara agar terhindar dari perilaku merokok. Menjauhi perkumpulan dengan orang yang merokok, rasa ingin tahu untuk mencari bahaya apa saja yang ditimbulkan dari perilaku merokok, menghindari hal-hal yang berkaitan dengan rokok baik itu sponsor, iklan, ataupun jika diberikan rokok gratis, dan jangan malu untuk mengakui bahwa kita bukanlah perokok.
Kegiatan pola hidup sehat seperti rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat, ataupun menjaga kebersihan diri menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan informasi terkait beberapa tips agar mendorong perokok untuk berhenti, seperti harus memiliki tekad yang kuat untuk berhenti merokok dan memulai hidup yang sehat, berolahraga secara teratur dan mencari kesibukan lainnya dengan harapan tidak mengingat kembali tentang rokok, mendapatkan dukungan dari keluarga dan kerabat sangat dibutuhkan guna memotivasi berhenti merokok, dan bisa juga berkonsultasi kepada dokter atau layanan upaya berhenti merokok (UBM). Diperlukan kesabaran, ketekunan, motivasi yang kuat dan tidak mudah menyerah karena proses berhenti merokok memang tidak mudah. Semoga kita senantiasa untuk dijauhkan dari bahaya-bahaya yang menyebabkan kerugian pada diri sendiri ataupun orang lain.
Setelah kegiatan pemaparan narasumber, tim pengabdian masyarakat juga menyediakan beberapa Doorprize yang dibagikan kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan terkait materi yang telah dipresentasikan. Kegiatan diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada pihak SMA Muhammadiyah 11 Jakarta yang diwakilkan oleh Pak Taufik dan foto bersama dengan seluruh siswa peserta kegiatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H