7.   Door to door to money
Metode ketujuh ini juga unik. Door to door to money (Pintu ke Pintu untuk Membagikan Uang). Maksudnya caleg tersebut langsung turun kerumah warga untuk memberikan sebuah amplop , kemudian sedikit bercengkrama memaparkan visi misi mereka dengan keluarga yang mereka kunjungi , berharap simpati bisa didapat. Biasanya metode ini dilakukan saat sore menjelang malam. Saat matahari telah tenggelam.
8.   Politik Rekreasi
Metode kedelapan ini juga dilakukan oleh caleg-caleg bermodal lebih. Ada yang membawa masyarakat suatu daerah pergi rekreasi dan memberi uang saku. Supaya rakyat bisa memilih mereka.
9.   Kampanye Online
Metode kesembilan ini digunakan oleh caleg-caleg yang berpikiran modern. Caleg beranggapan bahwa kampanye di facebook , twitter dsbnya efektif. Selain biayanya murah , juga mudah dilakukan. Tapi ada juga caleg yang tak beretika, mereka memposting foto kampanye di suatu grup facebook seenaknya, sehingga meresahkan warga yang berada didalam grup tersebut.
10.   Kampanye di Media Massa
Metode kesepuluh ini , ada caleg yang berkampanye di Koran-koran dengan maksud para pembaca Koran tersebut memberikan suara kepada mereka yang ingin berperang di 9 April nanti.
Demikian 10 cara caleg mengkampanyekan diri mereka agar suara rakyat dapat tertuju kepada mereka.
Tulisan ini dibuat dengan maksud agar masyarakat yang telah memiliki hak pilih berhati-hati dalam memilih pada pemilu legislatif 9 April 2014 nanti. Jangan sampai salah pilih, karena 5 tahun yang akan datang mereka yang dipilihlah yang akan duduk di parlemen. Jika salah pilih , siap-siap mereka akan berkhianat saat bekerja nanti. Akan ada praktik korupsi , bolos kerja dan sebagainya.
Ingat , satu suara Anda menentukan masa depan daerah Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H