Mohon tunggu...
robi kurniawan
robi kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

https://robikurnia1.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Inilah Perbedaan Dampak Membaca di Media Sosial dan Buku

24 Mei 2016   06:34 Diperbarui: 24 Mei 2016   10:20 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tgkomputer.blogspot.com

Selayaknya membaca, berpikir dan mengambil kesimpulan dilakukan sebagai suatu proses untuk mencerna informasi. Proses berpikir, kita dapatkan dari membaca secara mendalam. Jika proses ini hilang bagaimana bisa bersikap adil sejak dalam pikiran?

Nalar kritis dan daya pikir seseorang bertumbuh seiring banyaknya buku yang dibaca. Sederhananya buku menyediakan informasi, membaca adalah menyaring, dan kontemplasi adalah pengolahan informasi.

Dengan adanya internet, termasuk di antaranya social media, proses ini menjadi semakin mudah. Kinerja menyaring dan mengolah informasi sebagian dilakukan oleh teknologi. Kita cenderung hanya menjadi decoder informasi.

Akibatnya, kemampuan kita untuk menginterpretasi teks yang dapat memperkaya pemahaman ketika membaca secara mendalam turun secara drastis.

Riset yang dilakukan oleh James Olds, professor di George Mason University, menyatakan otak seorang manusia dewasa masih dapat berkembang. Sel dalam otak secara rutin membentuk jaringan baru, menggantikan jaringan lama.

Hal ini tentu saja sangat ditentukan dari bagaimana otak ini difungsikan. Kemampuan menganalisis informasi semakin berkurang berpotensi menjadikan kita tumpul.

Di sisi lain, kita menjadi malas menganalisa secara mendalam. Baca judulnya dan jump to conclusion. Efeknya adalah, kita dapat menjadi generasi yang emosional dan gampang dipengaruhi.

Membaca Secara Efektif

Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk menjembatani banjir informasi dan kapasitas membaca. Menyaring informasi adalah upaya yang tepat. kita tidak perlu merespon hal-hal yang hanya menguras energi. Jauh lebih banyak hal yang perlu dipahami daripada hal yang perlu dikomentari.

Membaca perlahan, adalah cara lain untuk dapat mencerna informasi dengan baik. Cermati isi bacaan lalu cobalah menghubungkan ide-ide yang terkait. Pertimbangkan berbagai sudut pandang, jangan lupa juga untuk mengetahui prinsip-prinsip atau kunci dari bacaan yang dibaca. Dan yang terpenting, hantarkan pengetahuan dari bacaan tersebut ke dalam pikiran.

Tetaplah kritis. Paradoks paling heboh di era medsos adalah membanjirnya informasi tetapi pengetahuan tidak bertambah. Sebagian malah hanya berisi fitnah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun