[caption caption="sumber: Buku Pelajaran Seikatsu di Jepang (dok.pri)"][/caption]
“Dek, Kakak punya buku baru, ada gambar mobilnya loh!” seru anak perempuan saya yang kelas 1 SD pada Adeknya. Si Kakak memang rutin meminjam buku di perpustakaan sekolahnya. Tapi kali ini yang ditunjukkan pada adeknya adalah buku pelajaran kelas 2 yang baru dibagikan gurunya. Buku glossy yang banyak gambarnya ini adalah uku “seikatsu”, pelajaran tentang moral dan kehidupan sehari hari. Adapun gambar mobil yang dipamerkan pada adeknya tadi adalah pelajaran tentang transportasi.
Di Jepang, pengenalan terhadap tata tertib lalu lintas perlu dilakukan sejak dini. Pelajaran tentang adab berkendara atau adab dalam menggunakan fasilitas umum diajarkan dalam mata pelajaran kelas 1.
Di kelas 1, anak saya diajarkan tata tertib di jalan raya. seperti rambu lalu lintas, cara menyeberang jalan, berhenti jika ada mobil yang lewat dan hal mendasar lainya. Hal ini penting karena sejak kelas 1 SD sampai SMP, mereka dibiasakan untuk berangkat sekolah berjalan kaki. Penggunaan jitensha (sepeda) di jalan raya baru diperkenankan setelah SMA.
[caption caption="Buku Pelajaran Seikatsu di Jepang (dok.pri)"]
Buku seikatsu yang baru dibagikan ini juga mengajarkan pendidikan transportasi. Bedanya, buku ini sedikit lebih advance. Di buku ini diajarkan cara naik kereta api, bis, beserta tata kramanya. Di Jepang menerima telpon saat di bis atau kereta dianggap mengganggu kenyamanan orang lain. Pun demikian dengan berbicara keras.
Berbeda dengan sekolah di Indonesia, yang menjadikan pelajaran moral dan kewarganegaraan sebagai salah satu mata ajaran wajib, di Jepang pelajaran moral tidak dikelompokkan sebagai mata pelajaran, tetapi pembelajaran moral dimasukkan dalam salah satu materi pengajaran di semua sekolah SD sampai SMP.
Sedemikian detilnya penggambaran tentang tata aturan warga kota dalam memanfaatkan transportasi dijelaskan kepada anak-anak baik melalui buku maupun lisan para guru, membuat kita menjadi tidak heran dengan kedisiplinan warga Jepang dan kerapihan dan kebersihan kotanya.
[caption caption="Buku Pelajaran Seikatsu di Jepang (dok.pri)"]
Nampaknya pendidikan transportasi sejak dini ini menjadi salah satu kunci ketertiban lalu lintas di Jepang. Selama tinggal di sini, jarang sekali saya mendengar bunyi klakson. Para pengendara mobil ataupun motor juga sangat mengutamakan pejalan kaki dan yang naik sepeda. Kemajuan teknologi termasuk sektor transportasi diiringi dengan pendidikan adab/manner penggunaanya.
Pemerintah Jepang menyadari betul bahwa kemajuan teknologi yang tidak dibarengi dengan kedisiplinan pemanfaatannya akan membawa kemunduran. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pembelajaran di level TK dan SD adalah pembelajaran tentang sikap, semangat kemandirian, aturan hidup bersama dan kedisiplinan, selain tentu saja mereka diajak untuk mengenal kecanggihan baru teknologi buatan orang Jepang.