Fenomena "googling" atau mencari informasi melaluimesin pencari informasi google telah menjadi trend global, kalo boleh dikatakanmemuncak dalam satu dasawarsa terakhir ini; termasuk dalam dunia pendidikan.Pola konvensional dalam bentuk membaca buku perlahan-lahan, kalo pun tidakditinggalkan, mulai dinomor-duakan.Â
Fenomena ini mengundang minat beberapapeneliti untuk menguji apakah pencarian informasi melalui internet (browsing/googling) selalu memberikanhasil belajar (learning outcomes) yanglebih baik dibandingkan dengan pola tradisional; membaca buku.Â
Terlecut olehide  yang dikemukakan oles Sparow,dkk  (2011) mengenai efek google atau "google effect" yang  menyatakan bahwa orang cenderung lebihmengingat lokasi (site) dimanainformasi itu ditemukan di internet dibandingkan dengan mengingat akan isi informasi itu sendiri, Dong danPotenza (2015) melakukan penelitian untuk mengamati apa yang terjadi di otak selamapencarian informasi baru melalui internet dan buku (pola "tradisional"); apakahkaitannya dengan memory? Hasil penelitian Dong dan Potenza dapat dikaitkandengan penelitian yang dilakukan oleh Zhu, dkk (2011) sebelumnya tentang apakahada implikasi dalam prestasi belajar anak jika  mengandalkan internet sebagai media pencariinformasi.
Aktifasiotak
Dong dan Potenza (2015)dalam penelitiannya berjudul "Behaviouraland brain responses related to Internet search and memory" membagi 2kelompok yaitu kelompok yang menggunakan internet sebagai media mencariinformasi dan kelompok pelajar yang menggunakan buku ensiklopedia. Pada 2kelompok ini diberikan sebuah pertanyaan baru dan apa yang terjadi dalam otakdari kedua kelompok ini diamati melalui FunctionalMagnetic Resonance Imaging  (fMRI); wikipedia.org.
Hasil dari pengamatan aktifasi otak pada dua kelompok, antara lain: adanyaaktifasi yang lebih rendah pada area ventralstream pada kelompok pencari informasi melalui internet. Ventral stream adalah bagian otak yangterkait dengan aktifitas mengindentifikasi dan mengenal sebuah obyek.Â
Aktifasiotak pada beberapa area dalam ventralstream  sangat dipengaruhi oleh faktoratensi/fokus,  working memory dan rangsangan tertentu. Temuan ini mengindikasikanbahwa  kelompok pengguna internetmemiliki kemampuan yang lebih rendah dalam mengingat "apa"  (isi) dari informasi yang dicari dibandingdengan kelompok ensiklopedia.
Aktifasi yang lebih rendahjuga terjadi pada beberapa wilayah otak pada beberapa area di wilayah middle temporal gyrus (MTG), pada areaini informasi atau stimulus diintegrasikan dan dihubungkan dengan pengalamanmasa lalu.Â
Kemampuan mengingat sebuah pesan dalam jangka waktu yang lama (long-term memory), dikaitkan denganfungsi otak bagian ini. Konsisten dengan apa yang diamati pada ventral stream, temuan pada area MTG juga mengindikasikan kemampuan yanglebih rendah dalam mengingat pesan/informasi secara akurat pada kelompokinternet.Â
Namun, pada kelompokpengguna internet terjadi aktifasi yang lebih tinggi pada area orbitofrontal cortex (OFC), area padaotak yang antara lain terkait dengan emosi, impuls (dorongan hati), dankecanduan (substansi tertentu). Pada area ini, emosi atau dorongan hati/ impulsdari kelompok pengguna internet lebih tinggi ketika dihadapkan pada sebuahpertanyaan baru.Â
Temuan ini mengindikasikan bahwa penggunaan internet untukmenjadi media pencari informasi telah menjadi faktor pendorong orang untukmenggunakan internet. Selain itu juga mengindikasikan kecenderungan orang untukmengandalkan internet sebagai penyedia information dibandingkan dengan mengandalkankemampuan otak untuk mengingat.
Mencariinformasi lewat internet apakah menjamin pencapaian prestasi yang lebih tinggi?
Penelitian oleh Zhu, dkk yangdipublikasikan dalam jurnal "How doesInternet information seeking help academic performance?" (2011), menemukanbahwa pencarian informasi melalui internet tidak memiliki dampak langsungterhadap pencapaian prestasi anak.Â