Bank Dunia , menyampaikan bahwa resesi global terjadi karena keadaan bank-bank sentral seluruh dunia secara bersamaan menaikkan menaikkan suku bunga karena adanya inflasi.
Penyebabnya adalah kondisi pandemi Covid-19 yang pernah mengancam kehidupan umat manusia hingga menyebabkan adanya korban yang meninggal. Pun perang Rusia- Ukraina yang tiada berakhir sampai saat ini. Hal ini pun, membuat berbagai negara kesulitan untuk menyediakan pasokan kebutuhan warganya (Dikutip dari detik.com, 6 Oktober 2022).
 Kemana Indonesia
Indonesia sebagai negara ke empat dengan penduduk terbanyak di muka bumi ini, setelah India, Amerika Serikat dan China. Tentu akan mengalami suatu goncangan yang sangat dasyat ketika resesi melanda warga negara dari Sabang-Merauke.
Tanda-tanda resesi pun mulai terasa, ketika 5 perusahaan raksasa dunia memberhentikan karyawannya. Seperti yang dilansir Katadata.co.id pada 21 Januari 2023 yang lalu.
Goldman Sachs, pada 11 Januari memberhentikan 3.200 karyawan lantaran karena. Induk usaha Google, Alphapet, hampir 6 % karyawan di PHK, lantaran karena kehadiran teknologi AI yang tidak terlalu membutuhkan banyak karyawan.
Microsoft dengan memecat hampir 11.000 karyawan. McDonald's juga akan berencana mem-PHK karyawannya. Diikuti perusahaan Amazon yang berencana memangkas 18.000 karyawan.
Hal ini, semakin terasa di Indonesia ketika 23 perusahaan startup memberhentikan karyawan akibat resesi global yang akan terjadi. Seperti perusahan Bananas, GoTo, Binar Akademi dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Tawaran Solusi
Akibat dari bakar uang yang dilakukan oleh beberapa perusahan ternama Indonesia dengan menggelontorkan anggaran tanpa batas, guna untuk mendatangkan lebih banyak keuntungan dilakukan tanpa perhitungan yang efektif dan efesien.
Perhitungan perkiraan pasar dan konsumen yang belum pasti membuat perusahaan ternama kelabakan karena terlanjur membuang begitu banyak duit. Hanya karena alasan untuk membranding dan menjadi terkenal pada semua lapisan.