Mohon tunggu...
Robertus Widiatmoko
Robertus Widiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Menerima, menikmati, mensyukuri, dan merayakan anugerah terindah yang Kauberikan.

Indahnya Persahabatan dalam Kebersahajaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi

4 Februari 2016   15:26 Diperbarui: 4 Februari 2016   17:49 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersaji dari lapisan gula dan kopi
Manis dan pahit terjalin mesra sekali
Mengusir segenap kepenatan duniawi
Merajut sejuta asa, membuai sejuta kenangan surgawi

Gegap gempita membangkitkan suasana
Meski hati diselimuti awan gelap gulita
Nikmat dan hangat secangkir kopi panas
Menghalau duka menjelma suka tiada batas

Entah karena jiwa menyepi
Entah raga terbakar emosi
Secangkir kopi kini menjadi alat bukti
Kewenangan polisi menyingkap sebuah misteri

Secangkir kopi mau berkata
Cemburu buta rindu meronta
Tak membawa kabar suka cita
Yang Maha Kuasa membukakan mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun