Mohon tunggu...
Robertus Afrianus Nanga Noo
Robertus Afrianus Nanga Noo Mohon Tunggu... Guru - Penulis-Praktisi Pendidikan

Tulislah semua kebaikan di dunia, karena Tuhan telah merancang dengan sempurna untuk kita abadikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnal Dwi Mingguan Modul 1.4 Budaya Positif

25 Mei 2024   02:29 Diperbarui: 25 Mei 2024   02:32 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:  www.canvadesign.com

Selain itu, modul 1.4 menuntun kita kita untuk memikirkan kembali kebutuhan-kebutuhan dasar yang sedang dibutuhkan seorang peserta didik pada saat mereka berperilaku tidak pantas, serta strategi apa yang perlu diterapkan yang berpihak pada murid. Selanjutnya saya perlu mengeksplorasi suatu posisi dalam penerapan disiplin, yang dinamakan 'Manajer' serta bagaimana seorang 'Manajer' menjalankan pendekatan disiplin yang dinamakan Restitusi. Setelah menempatkan diri sebagai manager atau kepala sekolah kita didorong untuk mendalami bagaimana pendekatan Restitusi fokus untuk mengembangkan motivasi intrinsik pada peserta didik yang selanjutnya dapat menumbuhkan murid-peserta didik yang bertanggung jawab, mandiri, dan merdeka.

Feeling

Melalui materi pada modul 1.4 dengan beberapa agenda kegiatan yakni mengekplorasi konsep, mengikuti diskusi kelompok secara virtual dengan rekan rekan berbagi pengalaman serta mengikuti virtual konferen dengan instruktur, saya mendapatkan pencerahan tentang bagaimana membagikan nilai-nilai positif di lingkungan sekolah pengaruh positif pada diri sendiri dan orang lain. Memahami tentang nilai nilai kebajikan dan posisi kontrol manusia serta Restitusi yang merupakan tahapan tindakan yang dilakukan guru untuk membawa peserta didik menaati kesepakatan kelas yang telah ditetapkan dan mengakui secara sadar dan terbuka ketika melakukan kesalahan, serta merasakan kenyamanan ketika sudah berprilaku jujur. Memahami bahwa tindakan yang melanggar keyakinan kelas tentu didasari suatu alasan yang kita sebagai pendidik harus memahami dan berusaha memposisikan diri pada kontrol sebagai Manager . Saya merasa apa yang dahulu lakukan masih perlu perbaikan ketika berinteraksi dengan peserta didik posisi yang sering saya gunakan adalah posisi Teman dan Pemantau. Jika hal tersebut masih belum efektif maka saya memposisikan diri sebagai Penghukum. Perasaan yang saya rasakan lebih mampu menempatkan diri sebagai pendengar dan menikmati emosi untuk menemukan solusi. Mendalami tujuan peserta didik melakukan tindakan yang tidak sesuai keyakinan kelas dan bagaimana cara mencari solusi bersama untuk menciptakan budaya yang posistif.

Findings

Budaya positif merupakan bagian yang perlu dijadikan dasar untuk mencapai nilai yang dimiliki pada setiap peserta didik yakni mewujudkan Profil Pelajar Pancasilla yang sesuai dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada peserta didik . Disinilah peran seorang pemimpin pada sebuah institusi dalam menggerakkan dan memotivasi warga sekolah agar memiliki, meyakini, dan menerapkan visi atau nilai-nilai kebajikan yang disepakati, sehingga tercipta budaya positif yang berpihak pada murid.

*Disiplin positif merupakan penerapan disiplin yang menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak untuk melakukan sesuatu bukan karena menghindari ketidak nyamanan atau ingin mendapat penghargaan.

*Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi pada murid-peserta didik untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya

Keyakinan kelas merupakan sebuah ketetapan yang sudah disepakati oleh anggota kelas.

Pembentukan dari peraturan peraturan yang telah ditetapkan merupakan proses untuk menciptakan disiplin positif dari siswa dengan kesadaran dan tanggungjawab penuh akan melaksanakannya.

Segitiga Restitusi

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi peserta didik untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004) . Diane Gossen dalam bukunya Restitution; Restructuring School Discipline, (2001) telah merancang sebuah tahapan untuk memudahkan para guru dan orangtua dalam melakukan proses untuk menyiapkan anaknya untuk melakukan restitusi, bernama segitiga restitusi/restitution triangle.Langkah langkahnya adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun