Mohon tunggu...
Robert Siahaan
Robert Siahaan Mohon Tunggu... -

Memberi Inspirasi Kehidupan Yang Penuh Makna http://inspirasijiwa.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Kehidupan

18 Agustus 2011   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin banyak orang berpendidikan, namun semakin banyak kebodohan dan pembodohan terjadi di negeri ini.

Semakin canggih teknologi komunikasi, semakin sedikit orang berkomunikasi dengan keluarga dan sesamanya

Semakin banyak keinginan, semakin banyak pengorbanan dan kehilangan

Semakin banyak aktivitas keagamaan, namun kemunafikan dan kelaliman tidak semakin berkurang

Semakin banyak yang dimiliki, semakin sedikit yang betul-betul bermakna

Semakin diberikan kebebasan kepada seseorang, semakin bebas juga ia berbuat sesuatu yang membelenggu dirinya.

Semakin banyak kesibukan, semakin banyak pula keletihan dan tekanan

Semakin besar penghasilan seseorang, semakin besar juga tuntutan dan gaya hidupnya

Seringkali keinginan untuk berlibur dan menikmati ketenangan, namun sering juga menjadi begitu sibuk dengan persiapan-persiapan dan acara-acara liburan yang meletihkan

Semakin banyak mengenyam pendidikan, tidak selalu membuat orang tersebut semakin berpendidikan dan bermoral

Semakin banyak berusaha mengumpulkan kekayaan, semakin banyak juga kehilangan kekayaan dan semakin banyak penderitaan yang diakibatkannya

Mengapa hal-hal di atas sering terjadi dalam hidup manusia? Terkadang munculnya perasaan-perasaan kurang, perasaan tidak cukup, apalagi kurang rasa bersyukur dan tidak mensyukuri apa yang dimiliki membuat orang buta dan lupa diri. Sehingga seringkali berusaha mengejar kekayaan, mengejar kekuasaan serta pengakuan diri secara berlebihan, bahkan seringkali memanipulasi orang lain. Orang yang demikian juga seringkali mempersalahkan orang lain, mempersalahkan keadaan, bahkan mempersalahkan Tuhan.

Cara terbaik menghadapi hidup ini adalah dengan bekerja dan berkarya dengan optimis, tekun, rajin, bersemangat disertai dengan penerimaan diri dan rasa bersyukur yang melimpah kepada Tuhan. Belajar hidup bijaksana, penuh cinta kepada sesama juga adalah kunci kebahagiaan hidup yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun