Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Soal Rokok Australia Beradab, Indonesia Korbankan Anak Bangsa

7 Desember 2012   20:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13548923241275352816

Di Indonesia:Rokok adalah produk adiktif legal yang dipasarkan secara luas dimana saja, kapan saja oleh siapa saja dan setara dengan produk konsumsi lainnya seperti permen, tisu yang dijual pedagang asongan. Kebebasan ini hanya berlaku di Indonesia.

[caption id="attachment_213310" align="aligncenter" width="303" caption=" kemasan rokok di Australia,foto Reuters "][/caption]

Di Australia : Rokok sangat dibatasi geraknya.

Australia menjadi pelopor dan negara pertama di dunia yang mewajibkan kemasan rokok hanya mencantumkan gambar mengerikan dan pesan-pesan tentang risiko atau dampak buruk merokok dan terpapar asap rokok bagi Kesehatan. Perusahaan rokok hanya mendapat tempat kecil di bagian bawah kemasan rokok untuk menuliskan nama dan variannya.

Pemerintah negeri Kanguru itu juga bertekad menurunkan jumlah perokok dari 16 persen di tahun 2007 menjadi kurang dari 10 persen di tahun 2018.

Indonesia memiliki jumlah perokok usia muda, 13-15 tahun, terbesar di dunia.

Global Youth Tobacco Surveypada tahun 2009 menunjukkan bahwa 20.3% anak Indonesia yang berusia 13-15 tahun, merokok.

Peraturan mengenai Rokok di Indonesia

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH mengatakan, Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara lain untuk pengendalian konsumsi rokok/tembakau. Ia mencontohkan, di Malaysia dan Singapura, bungkus rokok harus mencantumkan  gambar menyeramkan akibat merokok dan terpapar asap rokok.

"Tetapi di sini, dimana produksi rokok sangat besar, pencantuman gambar di bungkus rokok belum berhasil diundangkan," ujarnya dalam acara 'Amanat Penting Media untuk Mendukung

Indonesia:Total Perokok , Perokok Perempuan, dan Perokok Pasif, danPengeluaran rokok bagi Rakyat Miskin

Total perokok di Indonesia, sebesar 65 juta, dari penduduk 240 juta, berada diurutan ke tiga didunia, sesudah Cina dan India.

Perokok Perempuan meningkat 340% , dari 1.1 juta menjadi 4.8 juta, dalam kurun waktu 5 tahun, yaitu dari tahun 1995 hingga tahun2004.

Perokok Pasifadalah orangyang menghisap asap rokok orang lain, mendapat risiko yang lebih besar dari Perokok Aktif. Global Youth Tobacco Survey menunjukkan bahwa 68.8% anak-anak kita tinggal dirumah dimana ada perokok dan 78.1% anak-anak kita jika berada diluarrumah, berada di paparan rokok.

Pengeluaran rokok bagi Rakyat Miskin: Pengeluaran rokok adalah 17 kali lebih dari pengeluaran untuk daging.15 kali dari pengeluaran kesehatan. 9 kali dari pengeluaran biaya pendidikan

Harga rokok diberbagai Negara: Perbandingan harga rokok perbungkus, diberbagai Negara , dalam Rupiah :

Australia72.000

Selandia Baru68.000

Singapura65.000

Jepang25.000

Korea Selatan21.000

Malaysia18.000

Thailand13.000

Indonesia12.000

Indonesia perlu segera menaikkan harga-cukai rokok dengan agresif. Ini akan meningkatkan pendapatan Negara sekaligus mengurangi jumlah perokok.

Derajat Kecanduan

1. Kopi

2. Ganja

3. Alkohol

4. Heroin

5. Morfin

6. Nikotin , dalam rokok

Daftar diatas menunjukan bahwa yangpaling mudah dilepaskan adalah kecanduan kopi sedangkan yang paling susah adalah kecanduan rokok.

BAYI SUDAH KECANDUAN ROKOK, SEJAK DIDALAM KANDUNGAN IBU PEROKOK

EFEK KECANDUAN ROKOK MERUPAKAN PERANTARA PADA PENGGUNAAN NARKOBA

Sumber: https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=gmail&attid=0.1&thid=13b670c89fa9eee7&mt=application/pdf&url=https://mail.google.com/mail/u/0/?ui%3D2%26ik%3D4fd45765c7%26view%3Datt%26th%3D13b670c89fa9eee7%26attid%3D0.1%26disp%3Dsafe%26realattid%3Df_habbsbb00%26zw&sig=AHIEtbSEmDpIztWAj_xfupounOYP6lfAMA

http://artikel2.com/kumpulan-bermacam2-artikel/05/jumlah-perokok-kalangan-remaja

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2201775-makin-banyak-bayi-kecanduan-rokok/#ixzz2EN2j6Sga

TCSC-IAKMI, Abdillah Achsan 2009.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun