Terdengar berita bahwa Gubernur Kaltim ke bersama lima pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berkunjung ke Rusia. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang memimpin rombongan membawa serta istri serta tiga ajudannya.
DPRD Kaltim, LSM dan masyarakat mempertanyakan seberapa penting kunjungan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama lima pimpinan SKPD dan rombongan ke Rusia, yang berpotensi menghamburkan uang rakyat.
Disebut “Terdengar berita ” karena kunjungan ini tidak diketahui,tidak dirundingkan dengan DPRD Kaltim. DPRD adalah partner dalam pembangunan dan pemerintahan Kaltim. DPRD yang juga memiliki fungsi control.
Disebut “Terdengar berita ” karena kunjungan ini tidak dimuat di Situs Kaltim. Jika dimuat di Situs Kaltim maka kunjungan ini diketahui dan dimengerti oleh penduduk Kaltim bahkan seluruh rakyat Indonesia yang berminat dan atau berkepentingan tentang kemajuan Kaltim. Berita detil berikut tanggal kunjungan, alasan/tujuan kunjungan, daftar peserta dan biaya perjalanan.
Situs Kaltimprov
Biaya kunjungan ke Rusia
Karena tidak ada berita resmi dari Gubernur Kaltim maka kita pakai angka dari Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kalimantan Timur, yang merupakan gabungan LSM dan elemen masyarakat yang selama ini getol mengkritisi kebijakan . Menurut perhitungan berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 090/K.B/2015 tentang Uang Harian dan Uang Saku perjalanan dinas luar negeri, tarif kamar hotel bintang lima selama 12 hari, maka diperoleh uang negara yang diduga digunakan mencapai Rp1,150 miliar.
Tugas Gubernur dan SKPD yang terbengkalai
Dalam menangai Bencana Asap , Gubernur Kaltim berkewajiban membentuk tim untuk mengatasi titik api di Kaltim. Gubernur Kaltim seharusnya berada dibaris terdepan menanggulangi Bencana Asap ini. Masih banyak tugas Gubernur yang terbengkalai oleh perjalanan Gubenur yang tidak jelas arah dan tujuannya.
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Kaltim 2016, batal digelar, karena beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak memenuhi undangan Komisi III DPRD Kaltim, lantaran ikut menghadiri kunjungan Gubernur Kaltim ke Rusia hingga 23 September 2015.
Sebelum berkunjung ke Rusia
Kesal terhadap pembatalan pembicaraan Anggaran 2016, seorang anggauta DPRD kritik Gubernur Kaltim tentang perjalanannya beberapa bulan lalu ke Barcelona, Spanyol. DPRD dan warga Kaltim merasa tidak tahu hasil dari kunjungan itu.
Warga Kaltim masih ingat cerita tentang cinta dan komitmen Gubernur pada Kaltim. Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak yang didampingi Wakil Gubernur Kaltim, menangis saat menyampaikan keinginan Otonomi Khusus Kaltim.
Seharusnya, kata Awang, di usia 58 tahun, Provinsi Kaltim sudah menjadi rumah yang nyaman bagi warganya.