Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games Ke-18 tahun 2018, setelah kandidat utama, Vietnam, mengundurkan diri.
Terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962, masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Mengapa Vietnam mengundurkan diri
Vietnam mengundurkan diri karena kesulitan dana dan kurang persiapan.
- Biaya penyelenggaraan Asian Games di Vietnam memerlukan paling sedikit 500 juta dollar.
- Biaya pelaksanaan ini dikecam oleh publik yang prihatin dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, dihambat oleh ketidak keefisienan perusahaan-perusahaan negara dan sistem perbankan yang bermasalah.
Mundurnya Vietnam sebagai tuan rumah Asian Games adalah sebuah keputusan yang berani, keputusan yang disambut baik oleh rakyat Vietnam.
Mengapa Indonesia perlu mundur dari Asian Games 2018
Pemerintahan baru Jokowi-JK akan menghadapi jalan terjal, sangat terjal sejak hari pertama menduduki kursi Presiden RI. Kenyataan bahwa oposisi merupakan mayoritas di DPRD DKI dan di DPR RI, memaksa Pemerintah baru berkonsentrasi kepada pembangunan yang benar-benar mensejahterakan rakyat banyak, pembangunan yang tiada cela, dilihat dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat banyak.
- Asian Games adalah sebuah ajang spektakuler, sukar sekali dirasakan unsur manfaatnya dan unsur mensejahterakan rakyat banyak.
- Pengurangan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan bangsa mungkin berada diurutan teratas dari mensejahterakan rakyat banyak.
- Penambahan lapangan pekerjaan sama pentingnya dengan pengurangan kemiskinan.
- Kemandirian dan ketahanan pangan, target besar bagi bangsa ini, membutuhkan seluruh tenaga, pemikiran, waktu, dan biaya.
Anggaran untuk pembangunan infra struktur sangat rendah, dikarenakan tingginya subsidi BBM. Penanganan isu ini saja sudah lebih dari cukup menyita waktu, tenaga dan pemikiran kabinet Jokowi-JK.
- Biaya Asian Games 2018 akan mengurangi kemampuan pemerintah menangani pembangunan infra struktur. Anggaran Korea Selatan untuk Asian Games 2014 adalah US 1.6 triliun.
Benarkah pemerintah baru perlu memperlihatkan bahwa Indonesia punya potensi, punya kekuatan? Mungkin benar tetapi bukan melalui ajang hura-hura seperti Asian Games yang spektakuler.