Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Terpilih Jokowi, Batalkanlah Asian Games 2018 di Indonesia

26 Agustus 2014   04:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:33 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games Ke-18 tahun 2018,  setelah kandidat utama, Vietnam, mengundurkan diri.

Terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962, masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Mengapa Vietnam mengundurkan diri

Vietnam mengundurkan diri karena kesulitan dana dan kurang persiapan.


  • Biaya penyelenggaraan Asian Games di Vietnam memerlukan paling sedikit 500 juta dollar.

  • Biaya pelaksanaan ini dikecam oleh publik yang prihatin dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, dihambat oleh ketidak keefisienan perusahaan-perusahaan negara dan sistem perbankan yang bermasalah.

Mundurnya Vietnam sebagai tuan rumah Asian Games adalah sebuah keputusan yang berani, keputusan yang disambut baik oleh rakyat Vietnam.

Mengapa Indonesia perlu mundur dari Asian Games 2018

Pemerintahan baru Jokowi-JK akan menghadapi jalan terjal, sangat terjal sejak hari pertama menduduki kursi Presiden RI. Kenyataan bahwa oposisi merupakan mayoritas di DPRD DKI dan di DPR RI, memaksa Pemerintah baru berkonsentrasi kepada pembangunan yang benar-benar mensejahterakan rakyat banyak, pembangunan yang tiada cela, dilihat dan  dirasakan manfaatnya oleh rakyat banyak.


  • Asian Games adalah sebuah ajang spektakuler, sukar sekali dirasakan unsur manfaatnya dan unsur mensejahterakan rakyat banyak.

  • Pengurangan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan bangsa mungkin berada diurutan teratas dari mensejahterakan rakyat banyak.

  • Penambahan lapangan pekerjaan sama pentingnya dengan pengurangan kemiskinan.

  • Kemandirian dan ketahanan pangan, target besar bagi bangsa ini, membutuhkan seluruh tenaga, pemikiran, waktu, dan biaya.

Anggaran untuk pembangunan infra struktur sangat rendah, dikarenakan tingginya subsidi BBM. Penanganan isu ini saja sudah  lebih dari cukup menyita waktu, tenaga dan pemikiran  kabinet Jokowi-JK.


  • Biaya Asian Games 2018 akan mengurangi kemampuan pemerintah menangani pembangunan infra struktur. Anggaran Korea Selatan untuk Asian Games 2014 adalah US 1.6 triliun.

Benarkah pemerintah baru perlu memperlihatkan bahwa Indonesia punya potensi, punya kekuatan? Mungkin benar tetapi bukan melalui ajang hura-hura seperti Asian Games yang spektakuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun