Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Presiden Jokowi Resmikan Waduk Nipah, Umur Layanan 50 tahun

21 Maret 2016   19:17 Diperbarui: 21 Maret 2016   19:21 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waduk Nipah , terletak di Sampang- Madura, diresmikan Presiden Jokowi, 19/3/2016. Waduk dibangun tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008, namun karena terkendala pembebasan lahan, pengisian baru dimulai pada 10 Oktober 2015.

Pada waktu peresmian Waduk Nipah, Presiden Jokowi menyebut Waduk ini disiapkan untuk ketersediaan air untuk produksi pangan kita. Waduk ini dibangun untuk dapat berfungsi dalam umur layanan 50 tahun. Kita garis bawahi umur layanan 50 tahun.

Untuk menjaga keberlanjutan waduk ini, daerah tangkapan air Waduk Nipah dipelihara dengan memperhatikan sistem konservasi yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perbandingan debit maksimum dan debit minimum di bawah 50, laju sedimentasi maksimum 2 mm/tahun, dan rasio ruang terbuka hijau minimal 30 persen.

Rasanya belum pernah ada Presiden kita yang berbicara sedetail ini mengenai Waduk sampai menekankan sistem konservasi dan umur sebuah Waduk.

Mengapa Presiden Jokowi merasa perlu berbicara sedetail ini?

Usia semua Waduk kita mengalami penyusutan, disini 2 contoh:

·         Usia Waduk  Saguling susut 20 tahun. Dalam rencana 50 tahun, sekarang diperkitakan hanya 30 tahun.

·         Usia Waduk Mrica juga susut 20 tahun. Direncanakan usia sampai tahun 2043, sekarang diperkirakan hanya sampai tahun 2023.

Bagaimana Pemerintah menyikapi penyusutan ini

Pemerintah tidak pernah bersungguh-sungguh menyikapi susutnya usia Waduk di Indonesia. Pemerintah selalu abai, paling-paling seremoni: menanam 1000 pohon disertai pidato yang bergemuruh tanpa tindak lanjut. Berapa banyak pohon yang ditanam lalu tumbuh menjadi besar?

Pemerintah dalam Republik ini paling “ahli” dalam mengeluarkan pernyataan seperti ini: Itu kebijakan  kami ( tidak menangani susutnya usia waduk). Sesudah kami tidak lagi menjabat Presiden/Menteri/Gubernur maka bukan tanggung jawab kami lagi. Jangan mencari Kambing Hitam( Kami hanya kambing putih).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun