Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi-A Hok: Rangkul Ahli Lingkungan Kita (Tinggalkan Ahli dari Belanda)

5 Desember 2013   04:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:18 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • Pengerukan dan pelebaran sungai : Rotterdam memperhatikan sungai yang merupakan tempat air mengalir dari hulu ke hilir. Rotterdam melaksanakan pengerukan dan pelebaran sungai, agar lebar dan kedalaman sungai melebihi sebelumnya.

Sungai dapat menampung air untuk dialirkan ke laut.


  • Warga dibantaran sungai: Permasalahan adanya warga yang bermukim di bantaran sungai pun menjadi fokus mengatasi bahaya banjir.

Kami juga harus mengurusi sungai karena ada orang yang tinggal di sana. Apakah baik membiarkan orang tinggal di sana? Atau memindahkan mereka ke tempat lain sehingga sungainya bisa tambah lebar.

Menurut WR, untuk mengatasi permasalahan itu, Pemerintah Belanda kala itu langsung menyasar hal yang paling dasar, yakni ekonomi masyarakat.

Kenapa mereka masuk ke kota, karena butuh tempat untuk bekerja dan tinggal dekat dengan kota.

Jika warga bantaran sungai di Jakarta dipindah ke rumah susun, maka pemerintahan di Rotterdam mendirikan rumah yang ramah lingkungan dan layak di sepanjang bantaran sungai tersebut.


  • Sampah: WR tidak menyebut masalah sampah. Menyebut Jakarta dan Pemda Jabar tidak mampu mengatasi masalah sampah identik dengan mengatakan: DKI dan Jawa Barat tidak memiliki Pemerintah.

WR politikus kawakan, dia berhati-hati tidak menyinggung "kehormatan"  bangsa Indonesia.


  • Kata akhir dari WR :

Belanda hanya bisa membantu dalam hal pertukaran informasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun