Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah Mengalihkan Utangnya ke Jokowi-JK, Kok Hidup Mewah?

12 September 2014   04:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:56 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut berita terakhir Presiden SBY dan Wapres Boediono tak dapat rumah dinas, tetapi uang pengganti.

Menurut Menkeu besaran uang pengganti diatas Rp 20 miliar.

Jaminan lainnya

Mantan Presiden dan Wapres juga berhak menerima:

Tunjangan pensiun sebesar 100% dari gaji pokok terakhir.

Biaya rumah tangga yang berkenaan dengan pemakaian listrik dan telepon.

Seluruh biaya perawatan kesehatannya beserta keluarganya.

Pengamanan untuk mantan Presiden dan Wapres beserta keluarga oleh Paspampres.

Mantan Presiden dan Wapres kembali menjadi rakyat sipil. Apa perlu pengamanan oleh Paspampres, TNI?

Pemborosan luar biasa ditengah rakyat yang dilanda kemiskinan?

Pesawat kepresidenan

Pada permulaan 2014 Pemerintah membeli Pesawat Kepresidenan jenis Boeing Business Jet 2 seharga 91,2 juta dolar.

Pemerintah tahu benar bahwa keuangan Negara dihadapkan pada subsidi BBM yang semakin menggila, kok sempat-sempatnya membeli pesawat kepresidenan.

Ketika ada suara yang mengusulkan untuk menjual pesawat kepresidenan, Partai Demokrat menyatakan ketidak setujuannya. Malah ada sindiran besok jangan-jangan jual istana.

Tidak ada Undang-undang yang melarang Pemerintah membeli Pesawat Kepresidenan.

Rakyat bertanya-tanya tentang urgensinya membeli pesawat kepresidenan dikala Indonesia menghadapi berbagai masalah terutama peningkatan jumlah rakyat miskin

Bacaan:

Anggaran tersandera subsidi bahan bakar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun