Pada waktu membuka Rapimnas Kadin Indonesia, Wapres JK memberikan sejumlah nasihat ke para pengusaha.
Dalam Rapimnas tersebut Wapres JK menyebut dosa pengusaha. Untuk pertama kali seorang Pejabat Negara memberikan pengakuan dosa pengusaha Indonesia. Mengingat Wapres JK juga berasal dari pengusaha maka pengakuannya sangat sahih.
Selama ini sektor ekonomi dan industri mengandalkan eksploitasi sumber daya alam. Wapres JK sebut dua dosa besar. Yang pertama penebangan jutaan pohon yang mengakibatkan banjir. Dosa ini terjadi antara tahun 1960 hingga 1980.
Dosa kedua menyusul dosa pertama yaitu usaha pertambangan. Usaha pertambangan yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Wapres JK: Pengusaha meninggalkan dosa besar
Meninggalkan diartikan efek dosa masih berjalan, masih dirasakan sampai sekarang
Wapres JK mengkritik pengusaha yang melakukan ekspor tetapi devisa tidak masuk ke Indonesia. Devisa menetap di Hongkong dan Singapura.
JK juga kritik pengusaha yang hanya mengeluh pemerintah tidak membangun infrastruktur. Untuk dapat membangun infrastruktur pengusaha harus membayar pajak dengan benar.
JK: Saat ini Pemerintah ingin mendorong industri yang
memiliki dan memberikan nilai tambah
Tahun lalu Wapres Boediono pesan moral kepada Ketua Umum Apindo
Tahun lalu Wapres Boediono memberi pesan pada Penutupan Munas Nasional Apindo ke-IX , 8-10 April 2013.
Boediono bercerita tentang pebisnis yang berjasa menciptakan sendi-sendi perekonomian Negara yang kuat.
Kata Boediono: pengusaha bukan hanya mengejar keuntungan tetapi memberi dampak sosial yang baik dan positif bagi Indonesia, nilai yang besar.
Kita tidak merasakan adanya perubahan sikap para pengusaha sesudah menerima pesan moral Wapres Boediono
Sentilan Wapres JK pada para pengusaha, sentilan yang datang dari seorang pengusaha, sentilan yang keluar dari mulut seorang pelaksana
Kita perlu mengawal sentilanWapres JK, memastikan para pengusaha memberikan nilai tambah bagi bangsa Indonesia
Adakah dosa lain dari Pengusaha?
Bagaimana dengan industri rokok yang mengakibatkan peningkatan ketergantungan/kecanduan secara luar biasa, pada anak-anak dan para perempuan kita?
Pengusaha properti yang membangun didaerah resapan? Properti yang tanahnya ditinggikan, mengakibatkan banjir pada perkampungan sekitar? Membeli tanah seluas-luasnya, bentuk terselubung dari penimbunan, hingga terjadi kelangkaan tanah? Harga tanah menjadi semakin tidak terjangkau oleh sebagian besar anak-cucu kita.
Bacaan:
Sentilan JK: Simpan uang di Singapura hingga bayar pajak
Wapres Boediono beri pesan ke Sofyan Wanandi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H