Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Susi Melintas Sektor dan Berbisik-bisik

11 Desember 2014   01:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:34 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis tidak ingat kapan terakhir kita menyaksikan seorang Pejabat melintas sektor, meninggalkan ego sektoral, kecuali sekarang ini seperti yang dipertontonkan Menteri Susi. Selama ini Pejabat kita sangat menjaga, memagari, membentengi dan melindungi daerah kekuasaan mereka. Istilah umum: Jangan ikut campur urusan daerah/departemen saya. Ini kaveling saya, rejeki saya.

Contoh klasik adalah Alih Fungsi Lahan Pertanian oleh Pemda/Bupati. Meskipun alih fungsi ini sangat merugikan program Kementan, tidak terdengar kegigihan Kementan untuk menghentikan alih fungsi ini.

Menteri Susi transaksi langsung dengan KSAL dan Menteri Kehutanan

Menteri Susi tidak memberikan kesan bahwa dia sudah meminta/mendapat izin dari Menkonya untuk transaksi dengan KSAL dalam upaya menenggelamkan kapal pencuri ikan. Susi juga tidak terkesan menguhubungi atasan KSAL.

Angkatan Laut dukung Susi tenggelamkan kapal asing pencuri ikan

Susi melintas sektor sekaligus mempraktekkan prinsip manajemen: Mencapai target melalui orang lain

Susi juga meminta dukungan dari Menteri Kehutanan, dengan cara anggun yaitu dengan berbisik. Seminggu sesuah bisikannya, Susi mendapatkan dukungannya dari Menteri Kehutanan, yaitu alih fungsi pengelolaan terumbu karang ke Menteri Kelautan.

Berbisik, cara anggun yang tidak pernah kita saksikan di Republik ini

Lebih jauh dari melintas sektor

Sesudah sukses lintas sektor, Susi bergerak lebih jauh lagi, melampaui kewenangannya.

Singapura tenggelamkan pulau kita atau Indonesia tenggelamkan Singapura

Susi mengusulkan agar pulau-pulau disewakan ke Singapura. Pulau-pulau yang dimaksud Susi adalah pulau-pulau yang akan tenggelam karena pengerukan pasir oleh Singapura.

Menyewakan pulau mempunyai dampak yang luas jauh melampaui wewenang Susi sebagi Menteri Kelautan dan Perikanan. Sesudah pulau terluar disewa Singapura , tentunya Singapura merasa “berhak” mengeruk pasir lebih jauh lagi kedalam teritori Indonesia.

Indonesia harus membuktikan pengerukan pasir oleh Singapura menengelamkan pulau-pulau kita. Jika terbukti maka Singapura harus menghentikan perbuatannya , lalu reklamasi pulau-pulau korban pengerukan. Jika Singapura menolak maka kita  tenggelamkan Singapura.

Susi berpikir dan berbicara sebagai pedagang: Lumayan dapat uang sewa

Bersekongkol menaikkan gaji PNS

Bersama Menteri Perdagangan dan Menteri Perhubungan, Susi bersekongkol menaikkan gaji PNS 50-100 %.

Bagaiman dengan kesukaran Pemerintahan Jokowi mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur?

Buruh menuntut UMR dinaikkan lagi? Naik 50-100 % lagi?

Bagaimana dengan rakyat yang merasa terhimpit oleh kenaikan harga BBM? BBM naik untuk mensejahterakan (hanya) PNS?

Bagaimana dengan pemogokan buruh dan mahasiswa?

Susi sebagai pemilik perusahaan “dapat” menaikkan gaji pegawai mana saja yang dia suka. Seorang Menteri tidak memiliki keleluasaan itu.

Selamat bekerja Menteri Susi Pujiastuti.

Tingkatkan hasil perikanan kita.

Tingkatkan taraf hidup nelayan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun