Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Banjir Jakarta: Jupe- Gubernur Ahok- Dirut PLN

14 Februari 2015   11:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul lengkap: Banjir Jakarta, Jupe Mengajari Gubernur A Hok dan Dirut PLN Berkomunikasi.

Penyebab Banjir Jakarta

Menurut Gubernur A Hok penyebab Banjir Jakarta melanda pusat ibu kota, Februari 9 yang lalu adalah Pompa Waduk Pluit mati. Pompa tidak jalan sebab PLN mematikan listrik di Waduk Pluit.

Gubernur A Hok terkesan menyederhanakan faktor penyebabBanjir Jakarta dengan menyatakan PLN sebagai penyebab.

Menyalahkan pihak terkait lain melalui Media

Gubernur A Hok seperti umumnya para “pemimpin kita” tidak mampu berkomunikasi dengan pihak terkait, dengan semua pemangku kepentingan. Berkomunikasi dengan duduk bersama menyelesaikan permasalahan. Termasuk dalam para ‘pemimpin kita” adalah Anggauta DPR, Elit Politik, para Pejabat Teras Pemerintah di Pusat maupun Pemda.

Gubernur A Hok seperti juga para pemimpin bangsa lainnya menunjukkan keahlian mereka dalam berbicara satu arah pada media. Setiap menghadai permasalahan, yang pertama-tama dilakukan adalah menyalahkan pihak lain, melalui media.

Diurut PLN melayani pernyataan Gubernur A Hok dengan cara yang sama yaitu berbicara kepada Media, secara sepihak. Dirut PLN membantah pernyataanA Hok denganmenyatakan “ justru karena banjir itulah aliran listrik terpaksa dimatikan”.

Gubenur A Hok maupun Dirut PLN tidak melakukan tugas berkomunikasi, suatu tugas sangat penting bagi seorang Manager, seorang Pemimpin.

Mereka berceloteh kepada Media dan Media hanya mencatat apa yang dikatakan kedua Premimpin ini. Pada waktu menyiarkan isi celotehan, awak mediamungkin mengurangi, menambah atau mengubah isi pernyataan sehingga persoalan menjadi lebih rumit untuk dapat diselesaikan.

Tidak mampu berkomunikasi

Para pemimpin kita menunjukkan bahwa mereka tidak mampu berkomunikasi baik dengan rakyat maupun sesama pemimpin. Mungkin harga diri mereka terganggu jika mereka harus berkomunikasi dengan sesama elit, apalagi sampai harus meminta tolong.

Artis Julia Peres alias Jupe mengajari pemimpin kita

Beruntung Indonesia memiliki artis Jupe yang mengerti pentingnya berkomunikasi. Artis Jupe meminta Gubernur A Hok duduk semeja dengan Pejabat PLN. Tidak usah saling menyalahkan tetapi mencari solusi.

Pedangdut ini yakin mereka (Gubernur A Hok dan pejabat PLN) bakal menemukan cara untuk mengatasi hal ini. Mereka pasti bisa kata Jupe.

Gubernur A Hok dan Pejabat PLN duduk bersama 30 menit

Permulaan Febuari lalu Gubernur A Hok dan GM PLN duduk bersama menyelesaikan permasalahan banjir dan aliran listrik pada waktu Jakarta banjir. Dalam waktu 30 menit mereka keluar ruangan dan dengan wajah gembira berbicara kepada media.

Komunikasi, duduk bersama: Persoalan diatasi dalam 30 menit, pihak terkait bergembira

Jupe mengerti benar pentingnya Komunikasi bagi para Pemimpin. Hm Hm Hm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun