Mohon tunggu...
Roberto Hosea
Roberto Hosea Mohon Tunggu... -

Simple as possible

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya adalah Orang Munafik

21 Mei 2012   08:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13375897271809650707

salah satu polemik yg cukup heboh di sejumlah media baik lokal maupun luar akhir2 ini adl soal kontroversi penolakan konser lady gaga di jakarta. sy pribadi cukup intens utk mengikuti beberapa sosial media sperti kompasiana, kaskus, media indonesia, okezone maupun facebook. dalam facebook sendiri ada beberapa group yg sy ikuti. namanya juga kontroversi ya ada dua kubu besar yg saling kontra, ada juga kubu penengah, ada kubu penikmat yg mrasa terhibur dengan perang kata2 antara 2 kubu besar itu maupun kubu malas tahu yg memang membaca, melihat atau mendengar ttg kontroversi itu tapi tdk ambil peduli alias malas tahu. 1 kata yg paling saya ingat yg sering disebut-sebut adl kata MUNAFIK. namun pada kesempatan ini fokus sy bukan pada pembahasan soal kontroversi itu tp pd kejadian lucu atau kita sebut sj sepenggal kisah yg sy temui sepanjang kisah kontroversi itu. tersebutlah sebuah forum di FB yg mana sy adl salah satu anggota di dalamnya. forum ini berisi beragam manusia dari berbagai latar belakang, dari kelas wong cilik spt sy, akademisi dr kampus elit sperti UGM dan ITB, pebisnis sukses, politisi senayan dan sebagainya. ada penganut aliran sosialis buruh, liberalisme, demokratis pancasila, ateis, agnostik, sosialis komunis, free thinker, fundamentalis agama dan lain-lain. sepenggal kisah sy ini berawal dari sebuah postingan oleh salah satu tokoh akademisi sekaligus pebisnis yg cukup terkenal, ya tentu saja postingan ini tentang lady gaga lengkap dengan link berita dari sebuah surat kabar ibu kota. namanya jg brita yg lg trend kontan saja komentar bermunculan dengan berbagai sudut pandang, tutur kata, karakter dan sebagainya. termasuk sy sendiri tdk mau ketinggalan untuk menyampaikan komentar melalui sebuah kalimat yg didalamnya sy selip kata MUNAFIK itu. saling adu argumentasi, saling adu referensi, saling menjelekkan, saling memojokkan, saling mencibir dan saling saling yg lain. pada hari pertama saja komentar sudah berjumlah 100 lebih. hari kedua sy sdh mulai malas komen dan memilih untuk menyimak saja mengingat arah pembicaraan sdh mulai ngalor ngidul, maklum jumlah komentator sdh lebih dari 30 orang. jumlah komen pd hari kedua sdh hampir mencapai 400 komentar, waw sy mulai tertarik untuk komen lagi. komen sy tdk ada hubungannya dgn topik tapi cuman bilang bahwa ini rekor krn jumlah komen sdh 400 lebih. ada juga yg mengiyakan komen sy. tetap saja 1 kata MUNAFIK itu diulang-ulang. tibalah pd hr ketiga, sy melihat bahwa komen sdh lebih dari 500. tiba-tiba sy juga tertarik untuk komen lagi karena sdh jemu dengan 1 kata yg diulang-ulang itu yaitu MUNAFIK. komen sy adl seperti ini : SAYA ADALAH ORANG MUNAFIK, DIDEPAN ORANG LAIN SAYA PURA2 BENCI DENGAN PORNO PADAHAL KALO LAGI SENDIRI SAYA SERING GOOGLING GAMBAR2 DAN VIDEO PORNO. kalau mau bicara moralitas mari kita cek BB, android, komputer maupun laptop kita masing2. sy yakin banyak bokep(film porno) di dalamnya. entah ini perasaan sy saja atau mungkin saja kebetulan tiba2 semua org seakan terdiam beberapa saat. hampir sekitar 5 menit tdk ada yg komen sampai akhirnya saya komen sekali lagi. intinya saya katakan bahwa sebelum memperbaiki sesuatu yg buruk mk kita hrs menyadarinya terlebih dahulu, mengakuinya sebagai sebuah kebenaran dan cobalah untuk merubahnya. satu pertanyaan sederhana namun sulit dijawab : apakah anda seorang munafik seperti saya? entah soal porno, soal kejujuran atau soal apapun? jika jawabannya iya, maka marilah kita belajar untuk memperbaikinya. ------------------------------- curhat sambil kopi sore.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun