Mohon tunggu...
Roberto Dowansiba
Roberto Dowansiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negri Jakarta

Pemalu, hobi bermain sepakbola, dan suka membantu orang lain sampai lupa diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Persoalan Stunting di Indonesia

27 Oktober 2023   11:40 Diperbarui: 27 Oktober 2023   13:01 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERSOALAN STUNTING DI INDONESIA

Roberto Dowansiba 

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negri Jakarta 

dowansibar31@gmail.com 

PENDAHULUAN

Stunting adalah masalah gizi jangka panjang anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang cukup, yang menyebabkan tubuh mereka lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Ini disebabkan karena kekurangan nutrisi utamanya pada 1000 hari pertama masa pertumbuhannya, atau padah masa pertumbuhannya, jadi kurangnya asupan gizi selama kehamilan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan banyak disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang gisi, kurangnya nutrisi dan juga keterbatasan finansial. Salah satu risiko yang mungkin terjadi pada anak-anak berusia pendek adalah mereka sering mengalami sakit meghambat, yang mengakibatkan penurunan fungsi kognitif, penurunan perkembangan berfikir dan motirik, dan biasanya kesulitan mengunkapakan bahasa. menyampaikan perasaan atau konsep tertentu, serta ketika anak itu Ketika dewasa, dia juga memiliki postur yang tidak normal, seperti angkatannya, sehingga mencegah obesitas dan penyakit lainnya.

PEMBAHASAN

Faktor pertama adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang stunting selama kehamilan dan menyusui, serta kurangnya asupan gizi balita, terutama selama seribu hari pertama kehidupannya. Faktor lainnya adalah faktor genetik dari kedua orang tua, serta faktor pemberian asi eksklusif yang tidak efektif, serta masalah sanitasi likaran 9 sosial dan ekonomi yang tidak mendukung pemenuhan gizi anak. akibat dari stunting

Dampaknya adalah rentang nya terkena penyakit terutama yang bersifat negatif dan juga perkembangan pertumbuhan anak yang tidak optimal. kapasitas dan peforma belajar serta kurang optimal beresiko mengalami obesitas kesehatan rekproduksi menurun. 

Dalam penanganan stunting di Indonesia,Kementerian Kesehatan RI telah melakukan intervensi gizi spesifik. Adapun bentuknya meliputi Suplementasi gizimakro dan mikro (TTD, Vitamin A, taburia);pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI;Fortifikasi; Kampanye gizi seimbang; Pelaksanaan Kelas ibu hamil; pemberian Obat Cacing; Penanganan kekurangan gizi; dan JKN. Selain intervensi gizi spesifik, Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan Kementerian dan Lembaga yang terkait dalam melaksanakan intervensi gizisensitif. "Untuk intervensi gizi sensitif, kamimembutuhkan bantuan dari kementerian dan Lembaga yang terkait. Untuk ketahanan pangan, kami membutuhkan peran Kementerian Pertanian disini. Selain itu peran Kementerian PUPR dalam pembangunan sanitasi dan air bersih,Kementerian Desa dan PDTT dalam pembangunan desa, peran Kementerian Agama terkait edukasi.

KESIMPULAN

Sebagian besar anak stunting, yang berasal dari kelompok anak yang mengalami stunting atau memiliki status gizi yang buruk, secara langsung mempengaruhi perkembangan motorik mereka. Akibatnya, perkembangan motorik mereka akan terganggu dan terlambat. Selama dua tahun pertama, nutrisi sangat penting. Zat gizi yang cukup diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Dengan kondisi ini, batita stunting yang berusia antara 1 dan 3 tahun memerlukan perhatian khusus dalam pengendalian gizi guna untuk memperhatikan perkembangan motoriknya,karena dalam perkembangan motorik batita usia 1-3 tahun dengan stunting dipengaruhi zat gizi yang memegang peranan penting dalam dua tahun pertama kehidupan yang pegang perang penting pertama - tama adalah orang tua nya sendiri.

SARAN

Anak-anak dengan stunting atau kekurangan gizi secara langsung akan mempengaruhi perkembangan motorik mereka, yang dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan keterlambatan. perkembangan motorik yang lebih baik. Selama dua tahun, nutrisi sangat penting. pertama, hidup. Perkembangan serta pertumbuhan sel-sel otak memerlukan jumlah zat gizi yang cukup. Dengan keadaan ini, berarti pada batita stunting yang berusia dari satu hingga tiga tahun memerlukan perhatian khusus dalam pengendlian nutrisi untuk mengawasi perkembangan motoriknya, karena dalam perkembangan motorik batita dengan stunting di usia 1 hingga 3 tahun dipengaruhi oleh nutrisi, yang sangat penting dalam dua tahun pertama kali di dunia. 

Karena kurangnya kesadaran ini akan gizi zat membuat orang tua kita tidak sadar akan hal ini Jadi alangkah baika nya untuk, membuat sosialisasi ke tingkat perdesaan untuk membuka wawasan masyarakat akan stunting ini supaya masyarakat mengerti akan zat dan gizi supaya di kemudian hari mereka bisa meghimplementasikan, ini penting nenta bidang kesehatan untuk ambil ahli dalam sosialisasi kemasyarakatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun