Ada-ada saja memang kicauan mantan boom seks di era 90an Nurul Arifin. Ia mengangap blusukan yang dilakukan menteri jokowi saat melakukan sidak ke penampungan tenaga kerja indonesia beberapa waktu lalu sebagai hal menjijikan. tak heran memang hal itu diutarakan oleh nurul arifin sebagai suatu bentuk kedikdayaan dia yang tidak terbiasa untuk bertemu dengan rakyat kecil untuk menelusuri gang-gang sempit untuk sekedar bertegur sapa. ia menganggap menjadi pejabat cukup dengan berada diruangan kerja berleha-leha dikursi empuk sambil menunggu laporan dari ajudanya tak peduli laporan itu betul atau tidak terjadi karena bagi dia cukup bagi dia bertemu dengan rakyat hanya ketika pemilu diadakan 5 tahun sekali. bagi nurul arifin menjadi pejabat layaknya seperti raja dilayani bukan melayani rakyatnya. bagaimana mungkin pejabat bisa bertindak hanya dari laporan yang dia terima dari bawahnya tanpa melihat langsung apa yang terjadi sebenarnya dan diperlukan tindakan-tindakan seperti apa dari suatu kejadian untuk meminimalisir tindakan pemalsuan laporan serta money laundry yang marak dilakukan di birokrasi terutama pns-pns nakal yang sering melakukan pemerasan terhadap pimpinanya.
Sungguh ironis memang ketika masyarakat kita merindukan pimpinan yang bisa diharapkan untuk melayani rakyat serta memperjuangkan hak-hak rakyat untuk kesehatan, pendidikan, pekerjaan serta kemudahan dalam pengurusan surat-surat di birokrasi dan juga rasa aman, tetapi dilain sisi masih banyak pejabat yang memikirkan bagaimana ia dapat memperoleh uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi tuntutan kemewahan kehidupan mereka serta dapat menutupi angaran biaya kampanye yang tentu tidak sedikit tanpa peduli uang yang diperoleh bersumber darimana haram atau halal uang tersebut masalah belakangan. jika hal demikian terus dibiarkan tentu negara ini tidak akan lama lagi bakal hilang dipercaturan kehidupan dunia. Dari tulisan saya ini terlintas dari pikiran saya perkataan Bung Karno bunyinya demikian: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih susah karena melawan bangsamu sendiri” ya benar perjuangan generasi saat ini seperti kata bung karno adalah melawan "BANGSA SENDIRI" melawan tindakan-tindakan menyimpang mereka menyalahgunakan jabatan untuk mengerogoti ibu pertiwi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H