Mohon tunggu...
Robert Sinuhaji
Robert Sinuhaji Mohon Tunggu... -

Suami dari Mita Ginting, ayah dari Bunga dan Theresa. Pengusaha, penulis, pemilik rumah buku, petani, dan petualang. Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Japan International Cooperation Agency.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jeruk Berastagi dan Banjir

27 Januari 2014   11:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390795179437313972

Banjir di berbagai tempat, khususnya di Pulau Jawa, berdampak pada harga jeruk berastagi. Biasanya, pada saat menjelang panen raya, agen-agen jeruk berkeliaran dari satu kebun ke kebun lainnya untuk menawar jeruk petani. Namun, pada saat ini, beberapa agen mengatakan bahwa pengiriman belum lancar karena masih banjir. Banyak agen jeruk bilang, "Tahan saja dulu. Pada saat banjir surut, pengiriman lancar, maka harga jeruk pun akan meningkat." Buah-buah jeruk yang menguning terpaksa "ditahan" menggantung di pokoknya. Pada saat ini, akhir Januari 2014, harga jeruk berastagi di tingkat petani sekitar Rp 6.000-Rp 7.000 per kg. [caption id="attachment_318573" align="aligncenter" width="614" caption="Jeruk berastagi. Foto: Robert Sinuhaji"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun