“Bercyandaa bercyandaa” kalian pasti tidak asing dengan bahasa yang lagi ngetrend ini, begitu juga dengan Gen Z di Bandung “aku suka ikut trend” ungkap salah satu narasumber kami. Tidak jarang narasumber mengaku bahwa mereka menggunakan bahasa campur (Indonesia-Sunda) sejak dari rumah. “Kalau sama temen dan keluarga pakai bahasa Indonesia-Sunda tapi buat ngobrol sama orang baru di Bandung pake bahasa Indonesia” ucap perempuan asal Sukasari yang lebih dominan menggunakan bahasa Indonesia.
Tidak sedikit narasumber kami yang menggunakan bahasa Indonesia-Sunda, lupa bahkan tidak tahu dengan beberapa kosa kata bahasa Sunda. mereka lebih mengingat bahasa Sunda kasar dari pada bahasa Sunda lemes saat kami beri pertanyaan beberapa kosa kata bahasa Sunda.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat dalam dokumen hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan sekitar 30 persen warga Jabar sudah tidak menggunakan lagi bahasa daerah.
Jika di Jakarta mencampurkan bahsa Inggris dengan bahasa Indonesia, maka Gen Z Bandung mencampurkan bahasa sunda dengan bahasa nasional. Belum diketahui tujuan mereka mencampurkan Bahasa. Apakah agar terlihat modern atau karna tidak tau Bahasa sunda lemes dengan undak usuknya?
Namun ada fakta unik yang kami temukan. Sebagian besar dari mereka mengaku sedih menyayangkan jika bahasa Sunda punah. Mereka tidak terlalu sering menggunakan bahasa Sunda namun, mereka masih mengakui bahwa bahasa Sunda adalah bagian dari identitas mereka. Mereka mengakui akan melestarikan bahasa Sunda sebagai tindakan ketika bahasa Sunda mulai terkikis.
Kebiasaan sehari-hari mereka nampaknya tidak sesuai dengan harapan mereka. Bagaimana menurutmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H