Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa kegiatan pelatihan pengembangan Animation Augmented Reality untuk meningkatkan kapabilitas guru dalam Designing Immersive Learning Media yang bertujuan untuk melatih para guru mengetahui dan dapat memahami mengenai pembuatan Augmented Reality (AR) yang bisa di terapkan pembelajan pada siswa. Pada program pengabdian masyarakat ini melibatkan 6 anggota mahasiswa yakni Ifadia Lailia Elissa, Robby Hilmi Rachmadian, Alvito Rangga Pradipta, Yunika Dwi Pramudita, Tasya Khairunnisa, Intan Permatasari dan dosen pendamping Alfyananda Kurnia Putra, S.Pd., M.Pd. Kegiatan pengabdian yang berlangsung di SD Negeri 2 Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada hari Sabtu-Minggu, 3-4 Agustus 2024 dihadiri oleh Kepala sekolah SD Negeri 2 Ngijo dan para dewan guru.
Kegiatan pengabdian di mulai pada pukul 10.00 WIB dengan pembukaan acara saudari Yunika Dwi Pramudita selaku Master of Ceremony, dan dilanjutkan sesi sambutan oleh ketua pelaksana dalam kegiatan ini yakni Ifadia Lailia Elissa. Dalam sambutannya Ifa menyampaikan "Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Salah satu teknologi yang mendapatkan perhatian besar adalah Augmented Reality (AR). Untuk mendukung peningkatan kapabilitas guru dalam mendesain media pembelajaran yang imersif, kegiatan pelatihan pengembangan animasi AR menjadi sangat relevan" ujar Ifa.
Sesi selanjutnya adalah sambutan dan pembukaan dari kepala sekolah SD Negeri 2 Ngijo, Ibu Indah Hariningsih, S.Pd., "Saya berterima kasih kepada teman-teman mahasiswa dari UM yang telah membantu para guru yang tidak mengetahui mengenai augmented reality dan program ini membuka pengetahuan guru-guru di SD Negeri 2 Ngijo ini dan dimohon para guru sekalian menyimak penjelasan dari kakak-kakak mahasiswa", ujar Ibu Indah. Setelah dibuka oleh Kepala Sekolah SD Negeri 2 Ngijo, tim pengabdian melakukan penyerahan vandel secara simbolis kepada kepala sekolah SD Negeri 2 Ngijo, lalu melakukan berfoto bersama.
Setelah mengambil dokumentasi berupa video dan foto penyerahan vandel secara simbolis, dilanjutkan penyampaian materi pertama yakni "Mengenalkan konsep, manfaat dan urgensi AR pada Dunia Pendidikan" yang akan disampaikan oleh saudari Tasya Khairunnisa.
Dalam sesi pembukaan, Saudari Tasya Khairunnisa mulai memperkenalkan konsep dasar Augmented Reality. AR adalah teknologi yang menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata, menciptakan pengalaman interaktif yang memperkaya konteks fisik dengan informasi tambahan. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melihat dunia nyata dengan lapisan informasi digital yang dapat berupa teks, gambar, video, atau model 3D. Perbedaan utama antara AR dan Virtual Reality (VR) dijelaskan dengan gamblang, di mana VR menciptakan lingkungan virtual sepenuhnya yang terpisah dari dunia nyata, sementara AR mempertahankan lingkungan nyata dan menambahkannya dengan elemen digital.
Sesi ini juga menekankan manfaat penggunaan AR dalam konteks pendidikan. Dengan AR, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih engaging dan immersive, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa. Misalnya, dalam pelajaran biologi, guru dapat menggunakan AR untuk menampilkan model 3D organ tubuh manusia yang dapat dilihat dari berbagai sudut, memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan visual tentang materi yang diajarkan. Begitu juga dalam pelajaran sejarah, AR dapat digunakan untuk menghadirkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk animasi yang interaktif.
Setelah penyampaian materi pertama oleh saudari Tasya Khairunnisa dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Setelah penyampaian materi pertama dan sesi tanya jawab yang interaktif, para guru melanjutkan ke penyampaian materi kedua dalam workshop. Pada sesi ini, Saudari Ifadia Lailia Elisa menyampaikan tutorial tentang pembuatan Augmented Reality (AR) menggunakan Assmblr edu serta cara mengintegrasikan hasil AR tersebut di Canva. Para guru dengan antusias menyimak penjelasan detail yang diberikan, sembari mencatat langkah-langkah penting. Mereka kemudian dibagi ke dalam kelompok pelatihan AR untuk mempraktikkan langsung ilmu yang baru mereka dapatkan. Dengan bimbingan Ifadia, para guru mulai menciptakan karya AR mereka sendiri, menerapkan konsep dan teknik yang dipandu oleh saudari ifadia lailia elisa. Keaktifan dan kreativitas para guru terlihat jelas saat mereka bekerja sama dalam kelompok, saling berbagi ide dan solusi untuk menghasilkan karya AR yang inovatif dan menarik.