Kita sebagai bangsa Indonesia tentu saja harus memahami penerapan nilai-nilai moralitas dalam ke-5 pancasila. Mengapa kita harus menerapkan nilai-nilai Pancasila? Karena,dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila kita dapat membangun atau berkontribusi dalam Pembangunan negara Indonesia yang maju,Sejahtera dan adil. Berikut adalah penerapan nilai-nilai moralitas dalam ke-5 sila Pancasila.
1. Sila Yang Pertama,Ketuhanan Yang Maha Esa                                                                                   Â
 Pada sila pertama  ini yang berbunyi ketuhanan yang maha Esa. Sila pertama ini  mengajak kita untuk menghormati dan mengakui adanya perbedaan antar agama. Pada penerapan Pancasila yang pertama ini,mencakup penguatan iman,mengajak kita untuk saling bertoleransi sesama umat atau antar agama,serta sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan. Dalam sila pertama ini kita di bebaskan dalam memilih agama. setiap individu atau kelompok berhak memilih atau memeluk agama mereka sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing serta mentaati agama dan keyakinan yang mereka pilih. Ada beragam agama di dunia ini,yaitu agama islam,Kristen,katolik,konghucu,Kristen protestan bahkan ada yang tidak memiliki agama yang biasa kita sebut atheis. Dalam sila pertama ini tidak ada unsur pemaksaan atau memaksa dalam memeluk agama. Walaupun begitu,kita tidak boleh membeda-bedakan atau semena-mena terhadap orang yang beragama berbeda dengan kita. Sila yang pertama ini mengacu tentang keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan menjadikan moralitas dan etika dalam bangsa Indonesia. Setiap warga Indonesia memiliki hak mereka masing-masing dalam memilih agama yang mereka Yakini.
- Kita dapat menerapkan sila pertama ini dalam kehidupan sehari-hari :
- Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa
- Mengamalkan serta mentaati ajaran agama masing-masing
- Saling menghormati agama orang lain
- Hidup saling bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda agar hidup damai dan saling toleransi satu sama lain
- Menghormati kebebasan orang yang merayakan hari besar sesuai dengan agama dan keyakinan mereka masing-masing. Contohnya seperti orang penganut agama islam merayakan hari raya idul fitri atau idul adha begitu pula dengan agama lain yang merayakan hari besar mereka.
- Tidak mengganggu teman atau orang lain dalam beribadah
- Tidak membeda-bedakan agama
- Hormat dan taat sesuai dengan ajaran Tuhan                                                                                     2. Sila Yang Kedua,Kemanusiaan  Adil Dan Beradab                                                                              Dalam sila kedua ini,menekankan kita untuk menghargai martabat setiap individu,yaitu dengan saling peduli terhadap orang lain serta berkontribusi pada keadilan sosial. Dalam sila kedua ini menyatakan bahwa laki-laki maupun Perempuan memiliki martabat dan derajat yang sama. Semua rakyat Indonesia memiliki martabat dan derajat yang sama tanpa memandang etnis maupun agamanya. Maka dari itu,semua rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama yaitu saling menjunjung rasa kemanusiaan serta berani dalam membela kebenaran. Moral dalam Pancasila telah mengatur Masyarakat Indonesia yang majemuk,mengatur bagaimana sikap toleransi satu sama lain dikembangkan dalam kehidupan Masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah seperti diskriminasi. Pada sila kedua ini juga,kita ditekankan pentingnya menghargai hak asasi manusia serta memperlakukan setiap individu secara adil. Kita dapat melihat penerapan sila kedua ini dalam Tindakan solidaritas,contohnya seperti saling membantu kepada sesama jika ada yang membutuhkan bantuan dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia.  Adapun contoh lain penerapan sila kedua ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu :Â
- saling mencintai dan menghargai sesama manusia
- tidak semena-mena terhadap orang lain
- mengembangkan sikap hormat terhadap orang lain
- gemar bergotong royong dan saling membantu satu sama lain
- berteman dan memperbanyak relasi tanpa memandang latar belakangnya
- tidak takut dalam membela kebenaran dan keadilan
- tidak membedakan mana yang mampu dan mana yang tidak mampu
- tidak mendahului kepentingan pribadi,selalu utamakan kepentingan bersama
- tidak berbuat seenaknya atau bahkan membully teman sekolah ataupun k                                                      3.Sila Ketiga,Persatuan Indonesia                                                                                           Adapun nilai moral yang terkandung dalam sila ketiga ini adalah pentingnya persatuan dan kesatuan. Kita tidak boleh bersikap egois sehingga dapat merugikan orang lain dan sebaliknya. Pancsila ke-3 ini tidak bisa di pisahkan dengan keempat sila lainnya yaitu dengan didasari dengan Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam sila ke-3 ini kita ditekankan untuk saling bahu membahu satu sama lain untuk menciptakan kesatuan rakyat Indonesia. Dengan bersatunya rakyat Indonesia kita dapat membawa bangsa Indonesia lebih maju dan makmur. Adapun penerapan sila ketiga ini dapat dilakukan dalam aktivitas seperti mengedepankan bergotong royong serta saling mendukung dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh lain dari penerapan sila ke-3 ini adalah :
- Menjaga kesatuan dan perdamaian dalam lingkup lingkungan maupun keluarga
- tidak bersikap egois dan tidak mengenyampingkan kepentingan umum atau bersama
- tidak membeda-bedakan anggota keluarga atau teman
- selalu menjalin hubungan yang rukun antar sesama manusia
- bergaul dan memperluas relasi tanpa memandang ras,suku ataupun adat istiadat
- melakukan kerja bakti atau gotong royong lingkungan                                                                            4.Sila Keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan                 Pada sila ke-4 ini dengan symbol kepala banteng. Symbol tersebut melambangkan tenaga rakyat yang sering berkumpul. Yaitu sila ke-4 ini menjadi pedoman untuk rakyat Indonesia untuk saling bahu membahu dan berdiskusi satu sama lain untuk menyelesaikan berbagai masalah atau persoalan. Dalam proses berikteraksi ini biasanya terjadi kesepakatan dan saling menghargai satu sama lain atas dasar untuk mencapai suatu tujuan atau kepentingan bersama. Hal itulah yang dimaksud dengan permusyawaratan. Penerapan dalam sila ke-4 ini cenderung kepada kebebasan seseorang dalam mengemukakan pendapat dengan didasari pada sikap bertanggung jawab dan hari Nurani yang luhur. Adapun penerapan Pancasila ke-4 ini dalam kehiduapn sehari-hari yaitu :
- Tidak memaksakan kehendak kepeda orang lain
- Menyelesaikan masalah dengan berdiskusi dan bermusyawarah
- Menghargai dan menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang lain Â
- Memiliki jiwa yang besar untuk menerima dan mempertimbangkan hasil Keputusan musyawarah
- Aktif dalam melakukan gotong royong
- Tidak bersikap egois dan merasa ingin menang sendiri                                                                              5.Sila Kelima,Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia                                                                  Pada sila terakhir ini menekankan pentingnya kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai yang terkandung dalam sila kelima ini adalah kepeduliaan terhadap sesame dan usaha untuk mengurangi kesenjangan. Dalam sila kelima ini pada dasarnya ialah sebagai tujuan negara yang adil dak makmur, baik itu secara lahiriah maupun batiniah. Makna yang paling baik dalam sila kelima ini adalah proses keadilan untuk mendapatkan suatu hak Masyarakat. Makna adil dalam sila kelima ini adalah proses pengembangan sikap yang adil terhadap sesama manusia,yang menjadi unsur  naluriah dalam pembentukan kedamaian Masyarakat. Selain itu,sila kelima ini bermakna juga sebagai wujud kedermawanan kepada sesama makhluk hidup, dengan saling membantu,berbagi dan bergotong royong. Adapun penerapan Pancasila ke-5 ini adalah :
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar bisa berdiri sendiri
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang tidak baik,seperti pemborosan dan gaya hidup mewah
- Menghargai karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa
- Suka melakukan kegiatan gotong royong atau melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan berkeadilan sosial.
- Menghormati orang yang lebih tua
- Tidak melakukan Tindakan kekerasan terhadap orang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H