Halo guys, masih ingat Revolusi Perancis serta Revolusi Industri? Kedua peristiwa itu merangsang timbulnya nasionalisme. Kok dapat? Soalnya, dikala kedua peristiwa itu, masih banyak negeri yang dijajah oleh bangsa yang lain. Dikala itu banyak negeri penjajah melaksanakan penindasan pada negeri yang dijajah. Negeri yang dijajah ini setelah itu sadar hendak persamaan nasib serta harga dirinya selaku sesuatu bangsa. Sampai kesimpulannya perihal ini menimbulkan nasionalisme di Eropa pada abad ke- 18. Mengerti ini setelah itu kilat menyebar ke segala dunia paling utama negeri jajahan bangsa Eropa, tercantum negara- negara Asia serta Afrika.
Pada akhir abad ke- 18 nasionalisme jadi sentimen yang diketahui secara universal di warga serta jadi penentu aspek terbanyak dalam sejarah modern. Pada dini abad ke- 19 menyebar ke Eropa Tengah, selanjut di Eropa Timur serta Tenggara. Tumbuh di Asia serta Afrika pada dini abad ke- 20. Itu jadi kebangkitan serta perjuangan yang kokoh di 2 daratan tersebut. Nasionalisme sudah tumbuh di Eropa semenjak abad ke- 19. Mengerti ini nyatanya pula telah menyebar di sebagian negeri semacam Negeri Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, serta Indonesia. Sehabis Perang Dunia 1, mengerti inilah yang jadi upaya dalam memastikan nasib sesuatu bangsa akibat meningkatnya mengerti fasisme serta sosialisme.
Sebelum membahas mengenai Pergerakan Nasionalisme di Indonesia, kita perlu mengingat kembali tentang pengertian Nasionalisme itu sendiri. Kata Nasionalisme berasal dari kata nation, yang berarti" bangsa". Secara etimologis, kata ini berakar dari bahasa Latin," natio" ataupun" nascor", yang bermakna" aku lahir", ataupun dari kata" natus sum", yang berarti" aku dilahirkan". Dalam perkembangannya, nasionalisme diadopsi jadi kata nation, yang merujuk pada bangsa ataupun kelompok manusia yang jadi penduduk formal sesuatu negeri.Â
Dengan demikian, nasionalisme bisa dimaksud selaku sesuatu indikasi psikologis, berbentuk rasa persamaan dari sekelompok manusia yang memunculkan pemahaman selaku bangsa. Bangsa merupakan sekelompok manusia yang hidup dalam sesuatu daerah tertentu serta mempunyai rasa persatuan yang mencuat sebab kesamaan pengalaman sejarah, dan mempunyai cita- cita bersama yang mau dilaksanakan di dalam negeri yang berupa negeri nasional.
Hingga, dari pemaparan tersebut, secara politik, nasionalisme artikan selaku pandangan hidup yang mencakup prinsip kebebasan, kesatuan, kesamarataan, dan karakter sebagai orientasi nilai kehidupan kolektif sesuatu kelompok dalam usahanya merealisasikan tujuan politik, ialah pembuatan serta pelestarian negeri nasional. Ada pula bagi sebagian para pakar yang berkomentar tentang nasionalisme:
- Ernest Renant, nasionalisme merupakan sekelompok manusia yang berkeinginan buat hidup bersatu.
- Otto Bouwer, nasionalisme timbul sebab terdapatnya persamaan perilaku serta tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang sama.
- Hans Kohn, nasionalisme ialah sesuatu mengerti yang menempatkan kesetiaan paling tinggi orang terhadap negeri.
- L. Stoddart, nasionalisme merupakan sesuatu keyakinan yang dipunyai oleh sebagian besar orang serta mereka melaporkan rasa kebangsaan serta bernegara sendiri.
Pertumbuhan Nasionalisme Indonesia Secara garis besar, bagi sejarawan Sartono Kartodirdjo dalam Kolonialisme serta Nasionalisme di Indonesia( 1967), nasionalisme Indonesia hadapi proses yang telah diawali dari perjuangan Kartini menghendaki emansipasi wanita. Baginya, meski Kartini kerap dikategorikan selaku pejuang perempuan, namun sepak terjang Kartini masuk pada fase sangat dini pembuatan nasionalisme Indonesia. Setelah itu sesi berikutnya merupakan terjadinya organisasi- organisasi kebangsaan yang menandai bangkitnya pemahaman selaku bangsa Indonesia. Berikut ini fase nasionalisme di Indonesia:
- Fase Awal Gerakan kebangkitan nasionalisme Indonesia dalam dinamika sejarah dimulai oleh Boedi Oetomo di tahun 1908, Nasionalisme di Indonesia mulai timbul semenjak abad ke- 19 serta abad ke- 20. Dini kebangkitan nasionalisme di Indonesia berawal dari lahirnya Budi Utomo yang didirikan oleh Wahidin Soedirohoesoedo serta Soetomo. Berawal dari embrio yang bertabiat kultural, nasionalisme rakyat Indonesia lama- lama mulai tumbuh serta terwujud dalam pembantukan organisasi Budi Utomo. Nasionalisme berfungsi kokoh dalam perjuangan serta mempertahankan kemerdekaan. Tidak mustahil ke depan hendak timbul ancaman serta bahaya.
- Pidato dokter. Sutomo sanggup mendobrak jiwa serta menimbulkan tekad warga Indonesia yang awal mulanya bertabiat kedaerahan, saat ini dapat bersatu serta menguatkan strategi buat mengusir kolonial Belanda. Tidak hanya itu terdapatnya Sumpah Pemuda, perihal ini meyakinkan keberhasilan pemuda Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan sesuatu negeri.
- Fase Kedua Fase kedua merupakan kebangkitan nasionalisme pada tahun 1928, ialah 20 tahun sehabis kebangkitan nasional. Pada fase ini, pemahaman buat menyatukan negeri, bangsa serta bahasa ke dalam satu negeri, bangsa serta bahasa Indonesia, sudah disadari oleh para pemuda yang telah mulai terkotak- kotak dengan organisasi kedaerahan semacam Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatera serta lain sebagainya. Perihal itu setelah itu diwujudkan secara nyata dengan menyelenggarakan Sumpah Pemuda pada 1928.
- Fase Ketiga Fase selanjutnya diucap pula dengan masa" Revolusi Raga Kemerdekaan". Peranan nyata para pemuda pada masa revolusi raga kemerdekaan terlihat kala mereka menyandera Soekarno- Hatta ke Rengasdengklok, supaya lekas memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mereka sangat bergairah buat mewujudkan nation state yang berdaulat dalam kerangka kemerdekaan.
- Fase Keempat Fase yang berikutnya merupakan pertumbuhan nasionalisme di tahun 1966, yang menandai tatanan baru dalam kepemerintahan Indonesia. Sepanjang 20 tahun sehabis kemerdekaan, terjalin huru- hara pemberontakan Gestapu serta eksesnya. Nyatanya tanpa kedudukan besar mahasiswa serta organisasi pemuda dan organisasi sosial kemasyarakatan di tahun 1966, Soeharto serta para tentara susah dapat mendapatkan kekuasaan dari penguasa orde- lama Soekarno. Namun sayang, penguasa Orde Baru mencampakkan para pemuda serta mahasiswa yang sudah jadi motor utama pendorong terjadinya NKRI tersebut, apalagi semenjak akhir tahun 1970- an para mahasiswa dibatasi geraknya dalam berpolitik serta dikungkung ke dalam ruang- ruang kuliah di kampus.
- Fase Kelima Pergolakan masa Orde Baru melahirkan nasionalisme fase kelima, yang diucap pula selaku" Masa Reformasi". Nasionalisme tidak berakhir sebatas masa pemerintahan Soeharto, melainkan terus bergulir kala reformasi jadi sumber inspirasi perjuangan bangsa walaupun lewat ekspedisi sejarah yang lumayan panjang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI