Mohon tunggu...
Robbi Khadafi
Robbi Khadafi Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang Ketik, Sang Pengantar

Kecil disuka muda terkenal tua kaya raya mati masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mungkinkah Jadi "Boss Ganja" di Indonesia seperti Mike Tyson?

13 Agustus 2019   05:21 Diperbarui: 13 Agustus 2019   05:28 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mike Tyson (finroll.com)

Orang banyak mengatakan dampak negatif dari ganja adalah melakukan tindak kriminal, merusak otak, dan dampak lainnya. Faktanya berdasarkan penelitian sudah dilakukan oleh banyak negara, ganja juga memiliki dampak positifnya. Misalnya seseorang menjadi kreatif, peningkatan seksualitas, nafsu makan bertambah dan lainnya.

Fakta lainnya adalah tidak ada seseorang yang meninggal dunia akibat mengosumsi ganja. Sementara jenis narkotika lainnya atau bahkan rokok dan minuman keras menyebabkan kematian. Mengapa demikian? Karena ganja merupakan berasal dari alam atau alamiah tidak seperti yang lainnya sudah tercampur bahan kimia.

Ada juga sesuatu yang keliru dalam pemberantasan narkoba di Indonesia. Yakni pemakai dan bandar narkoba dari kaca mata penegak hukum di berlakukan sama. Mereka sama-sama dijebloskan ke ruang tahanan. Hal itu yang menyebabkan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan di Indonesia over capacity. Bahayanya apabila bandar dan pemakai atau pecandu narkoba disatukan dalam lingkungan dan tempat yang sama, maka akan terbentuk suatu "sekolah".

Para pecandu bisa saja setelah bebas dari hukumannya justru menjadi bandar. Sementara bandar akan menjadi bandar yang lebih besar. Pasalnya, di dalam jeruji besi, mereka akan tukar informasi atai berbagi ilmu. Yang lebih menyeramkan, peredaran narkoba di Indonesia justru dikendalikan oleh narapidana di dalam tahanan.

Kembali lagi terkait judul yang saya buat, seharusnya di Indonesia mengenai ganja ini perlu dipertimbangkan untuk di legalkan. Setidaknya sebagai langkah awal, ganja hanya boleh digunakan untuk kepentingan medis. Tahap selanjutnya memperjualbelikan ganja dengan diberikan aturan yang sangat ketat. Misalnya, diperjualbelikan di tempat atau daerah tertentu saja, ada batasan umur dan lainnya.

Apabila ganja masih di ilegalkan di Indonesia, maka peredaran ganja tidak bisa dikendalikan. Tentunya pemerintah dan DPR perlu memberikan perhatian khusus atas masalah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun