Markeso, seorang pemuda lulusan SD pemuda yang cerdas, tangguh dan percaya diri nekad melamar ke kelurahan sebagai PESURUH... tetapi sayang... ditolak mentah-mentah : "Kami hanya menerima yang sarjana diutamakan lulusan luar negeri..!"
Markeso tidak patah arang.. dia telpon pakdenya yang seorang anggota dewan.. dengan jalan nepotisme. Markeso ditempatkan di posisi strategis Partai Mblendes Jaya. Markeso berkelakuan baik, tak pernah mengeluh dan berdedikasi tinggi pintar cari muka dan selalu bikin pimpinan senang.
Tahun demi tahun berlalu ....... Markeso pun dipromosikan oleh partainya Karena pandai berakting, lihai beretorika, memanfaatkan peluang, menghalalkan segala cara dan bermuka badak serta ditunggangi para pemilik modal.. Markeso pun terpilih jadi anggota legislatif.
Di usianya yang ke-40 Markeso jadi wakil rakyat terhormat Partai Mblendes Jaya dengan gaji (plus proyek sampingannya) ratusan juta per bulan.. mengoleksi mobil Alphard dan rumah mewah.
Di suatu sore yang temaram.. Munaroh, istrinya, berkata ke Markeso, "Beib, kamu lulusan SD saja sudah bisa sukses, bayangkan..apa yang bakalan kamu capai andai kamu sarjana apalagi yang lulusan luar negeri???" Markeso dengan pandangan menerawang berkata.: "PESURUH KELURAHAN......"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H