Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hoax dan Budak Informasi di Era Teknologi

2 Desember 2015   18:43 Diperbarui: 3 Desember 2015   08:27 3471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Dibutakan Oleh Kecintaan dan Kebencian yang Berlebihan

Era saat ini adalah era dimana informasi begitu cepat dan mudah didapatkan. Dan internet adalah gudangnya segala jenis informasi, baik berupa ilmu maupun pengetahuan (Pengetahuan itu hanya fokus pada satu titik pandangan, sedangkan ilmu itu luas).

Di internet semua orang bebas lempar apa saja. Seandainya bisa kencing, orang akan kencing di sana. Boleh tidak terlihat wajahnya dan boleh tidak bertanggung jawab.

Tak heran kalau internet itu gudangnya tukang tipu, pembual, wong gendeng, pengecut dan sebagainya. Kita pun sebenarnya tak pernah benar-benar yakin dengan isi sebuah berita, benar terjadi atau hoax. Tanpa repot cek dan ricek kita langsung menelannya bulat-bulat.

Sampai saat ini pun masih banyak Netizen yang mudah sekali percaya dan nge-share berita hoax. Di samping karena kurangnya wawasan dan pengetahuan, berita hoax tadi mewakili kebencian atau kecintaan Netizen akan seseorang atau suatu kaum. Itu yang menjadikannya buta : terlalu cinta atau terlalu benci.

Ketika ada artikel yang mengulas soal konspirasi Zionis, langsung di-share begitu saja oleh para Yahudi Hater tanpa pikir panjang. Padahal isinya cuman asumsi (tanpa data yang valid) dari Netizen yang haus eksistensi dan popularitas.

Seperti artikel kemarin yang menuduh teror di Paris adalah rekayasa : Sebuah konspirasi oleh Zionis agar masyarakat dunia makin membenci Islam. Di tulisan tersebut dituliskan bahwa korban teroris adalah boneka. Hasilnya, artikel ini telah di-share oleh 30.000 lebih netizen gemblung bin ndlahom.

Walaupun sudah dihapus tapi tak banyak merubah keadaan, karena sudah terlanjur dibaca dan menimbulkan kebencian antar umat. Dan ternyata artikel tersebut sempat di-copy dan di-share lagi oleh sebuah situs yang lumayan (nggak) terkenal.

Banyak orang yang hidup di alam ilusi, paranoid. Gampang sekali curiga dan tersinggung. Jika ada gambar/tanda yang merujuk pada gerakan Zionis langsung dituding Iluminati, Dajjal, Mas Yudi bla bla bla. Dan ternyata tidak terbukti seperti itu.

Saya Muslim dan percaya memang ada Konspirasi Yahudi tapi tidak segitunya Mblo. Tetap gunakan akal sehat, tidak gampang menuding orang lain sesat. Waspada boleh saja asal jangan kelewatan..bahaya. Agama adalah soal yang rawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun