Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar Dari Kurt Cobain

28 Maret 2015   12:53 Diperbarui: 4 April 2017   17:01 8255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurt Cobain adalah jenis manusia yang paradoksal. Dia nggak perduli dengan popularitas, terkenal atau tidak terkenal itu bukan masalah penting (filosofi punk : 'tak ada band yang spesial'). Tapi dia terus-terusan mengeluh pada manajernya karena kurangnya promosi dan video klip-nya jarang diputar di MTV..!

Suatu kali dia di-intervensi oleh istri, keluarga, pihak label dan para sahabat. Disebabkan kecanduan heroin Kurt yang terus meningkat yang bisa membahayakan karier dan nyawanya. Setelah satu persatu menasehati, Kurt Cobain yang baru bangun pagi itu (dalam keadaan teler) membuka mata, menatap satu persatu orang yg berada di ruangan tersebut sambil berkata dgn nada tinggi : "Who the fuck are you..!!??? berani-beraninya mengatur hidupku..!"

Di satu sisi dia sangat yakin dengan keyakinannya tapi di sisi lain sangat rapuh. Ibarat boneka porselin yang bisa jatuh hancur berantakan hanya karena disenggol oleh seekor lalat. Dan itu tertulis dalam buku diary-nya : 'I hate myself and i want to die..'

Berawal dari perceraian orang tuanya : Kurt Cobain terus menyalahkan juga membenci diri dan orang tuanya atas perceraian tersebut. Kurt menghadapi kesedihan itu dengan memakai drug yang semakin hari intensitasnya semakin gila-gilaan.

Temannya sesama junkies heran dengan daya tahan tubuh Kurt yang super kerempeng itu bisa mengendalikan efek drug. Kurt selalu selamat dari kematian berkali-kali saat mengalami overdosis. Subhanallah..Halleluya Puji Tuhan.

Overdosis paling parah pernah dialami Kurt Cobain saat di Roma, di pagi hari setelah Nirvana konser di sana. Overdosis yang memang direncanakannya sebagai usaha bunuh diri. Ada sepucuk surat bunuh diri tergenggam di tangannya. Dokter yg merawat menyatakan bahwa secara medis dia sudah mati…!

Seandainya bisa sadar, Kurt akan mengalami kerusakan otak. Tapi kalau beruntung dia akan sadar dan tidak mengalami apa-apa dan itu kemungkinanya sangat kecil. Tapi saat jantungnya dipacu, Tuhan masih memberi hidup pada Kurt Cobain yang akhirnya kembali pulih dan tanpa mengalami kerusakan otak. Saat Kurt Cobain mulai tersadar dan membuka matanya, dia menulis di secarik kertas yg disodorkan oleh Courtney Love, istri yg menjaganya : "Woii bajingan!..copot selang brengsek ini dari mulutku..!"

Setelah kejadian di Roma, Kurt Cobain tidak berubah. Pemakaian heroinnya juga nggak jadi berkurang walaupun pengawasan oleh Courtney Love semakin diperketat. Kurt Cobain tetap liar di panggung maupun kehidupan nyata.

Pernah kejadian saat launching album Nirvana, Kurt Cobain diusir dan tidak boleh masuk lagi oleh sekuriti gedung tempat acara launching. Sebabnya adalah Kurt Cobain dan Krist Novoselic (bassist Nirvana) melakukan kerusuhan saat pesta berlangsung. Dan mereka berdua ngakak di luar gedung, bagaimana bisa yang punya hajat malah nggak boleh masuk gedung. Padahal acara masih terus berlanjut di dalam gedung. Oalaaa...swemprulll!

Sebenarnya Kurt Cobain punya inisiatif untuk sembuh total. Dia melakukan rehabilitasi di klinik penyembuhan khusus narkoba (aku lali jenenge opo). Tapi seiring popularitasnya yang meningkat sangat pesat membuatnya kembali lagi ke heroin untuk melupakan segala tekanan. Apalagi sakit perutnya yang sudah bertahun-tahun belum bisa disembuhkan.

Di saat sakit perutnya kambuh dan memulai membakar tubuhnya (Kurt Cobain menyebutnya begitu), dia memakai heroin untuk meredakannya. Heroin sendiri mempunyai efek euphoria yang dibutuhkan untuk itu (aku yo gak tau ngrasakno rek..iku jarene).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun