Aku ngakak sendiri kalau lihat buku kenangan anakku yang baru lulus esempe. Ya Alloh, motto hidup atau quotes para alumnusnya itu loh, a little bit wagu.
Ada anak cewek yang nulis quotes: "Wasted time hanyalah membuang waktu." Maksute opo iki!?? Swemproel. Ini pasti anak yang selalu always.
Ada lagi quotes: "Untuk apa terus mengejar jika ia terus berlari". Rupanya jomblo putus asa. Anak ini jelas nggak bisa jadi Satpam. Kalau ada maling nggak mau ngejar.
Yang ini mungkin terinspirasi dari tulisan di bak truk: "Otot kawat balungan kere." Motto hidup yang sangat jujur. Woala melas tenan uripmu Ndes.
Para lulusan Corona (lulus karena tertolong Corona) ini memang lutju. Tapi itu memang umum terjadi pada anak usia belasan yang ingin terkesan "yes" di mata teman-temannya.
Kita yang sudah berumur pun bisa seperti itu. Bisa jadi hari ini adalah kekonyolan kita di masa mendatang.
Aku sendiri sering malu kalau baca postinganku di masa lalu. Swemproel, kok iso yo aku kemeruh koyok ngono iku. Konyol pol. Tapi aku menikmati proses itu.
Nggak papa konyol. Konyol itu indah. Asal tidak hina. Justru hidup kurang berwarna kalau nggak punya pengalaman konyol. Dan aku punya banyak bahan omongan karena sering konyol kok.
Konyol memang memalukan. Tapi yang penting bukan aib. Seperti pemuda yang diarak telanjang keliling kampung karena tertangkap basah main dokter-dokteran dengan istri orang. Bukan konyol yang seperti itu. Ojok sampek.
Semua berproses. Semua orang pernah melalui masa paling alay dalam hidupnya. Dan nggak sadar kalau alay. Baru sadar saat kembali membuka kenangan masa lalu. Entah itu dari album foto atau postingan tulisan jadul di medsos. "Hlukk modelku mbiyen kok ndlahom banget yo."
Ah sudahlah. Kembali ke soal buku kenangan saja. Masih banyak quotes yang asyik untuk disimak. Really made my day!