Woala, di kantor merintah anak buah, di rumah diperintah istri.
Feminis itu banyak macamnya. Ada yang taat (agama), semi taat dan bandel. Feminis yang bandel nggak terima ketika dikasih tahu ustadz kalau penghuni neraka kebanyakan wanita. Mereka menganggap hadits ini misoginis (benci wanita). Akhire ustate angkat tangan.
Tapi ustadznya sendiri nggak konsisten. Menggembor-nggemborkan jargon "jagalah hati" tapi poligami. Itu khan berarti hatinya mendua tidak fokus satu hati, pada istrinya. Â
Karena si Ustadz terus-terusan dibully karena poligami ---feminis itu anti-poligami---, seorang feminis senior  yang terkenal bijak kasihan juga sama si ustadz. Dia pun berusaha mendinginkan suasana, " Sudah jangan diurusi. Si ustadz sudah benar kok. Dia khan bilangnya jagalah hati bukan jagalah peli."
Besoknya si ustadz buru-buru meralat : "Jagalah hati dan peli."
Ajurrrr Jummm.
-Robbi Gandamana-