Dunia bisnis itu memang keras. Hukum rimba berlaku. Siapa yang lemah dilibas. Apalagi orang sekarang itu diam-diam nggak percaya kalau Tuhan itu Maha Pemberi rezeki. Rezeki disamakan dengan ilmu eksak, kalau dua ditambah dua hasilnya pasti empat.
Aku tidak sedang membahas atau mengajari bisnis pada Anda semua. Aku nggak paham bisnis. Aku wonge gak isoan.Â
Capek-capek nggambar nggak dibayar, manut saja. Padahal ada perjanjian bisnis di awal. Aku nggak masalah, aku nothing to lose saja. Lha wong masalahnya nggak sama aku, tapi sama yang di atas.
Tapi memang lebih baik jangan meremehkan janji. Aku gak meden-medeni rek. Karena sengsaranya saat di akhirat.Â
Waktu akan masuk surga distop oleh malaikat, " Sik Ndes, raimu kok rembes yo...Woala lha awakmu duwe tanggungan utang sing durung kok bayar. Ayo adus nang neroko disik, rong taon.." Dan kamu pun lemes, "Benci aku!"
Sekarang ini bisnis ojek online sedang berjaya. Ini karena sifat dasar manusia itu pemalas. Inginnya apa-apa dilayani tanpa repot beranjak dari tempat tidur.Â
Ingin ini itu tinggal pencet henpon. Aku gak ngenyek lho rek, soale aku dewe yo ngono. Memang sudah zamannya, wis wayahe.
Screen culture sedang melanda dunia. Sekarang ini 80% hidup manusia ada di depan layar henpon. Makanya kebutuhan manusia sekarang itu sandang, pangan, papan, dan pulsa. Nggak ada pulsa stres, misuh-misuh, menyalahkan Jokowi.
Manusia sekarang itu males, bagaimana caranya mengerjakan apa pun tanpa berkeringat. Memerah susu sapi sekarang pun pakai mesin. Tinggal colok, ember pun penuh susu segar.Â
Bahayanya kalau alat ini sampai ke tangan orang yang otaknya mesum. Bakalan dipakai onani. Alat pemerah susu ini otomatis, mesinnya nggak akan mati kalau belum dapat lima liter. Lemes jaya.Â
Adza adza ajza dwech ach.