[caption caption="https://photos.prnewswire.com/prnfull/20160105/319444"][/caption]Â "Kahlil Gibran? Arek endi iku?" Mungkin itu ungkapan anak gaul yang nggak kenal Kahlil Gibran. Atau anak muda jaman sekarang yang kenalnya Tere Liye, Anne Ahira, Komunitas Ayah Edy, Raditya Dika, Jonru, Sanusi dan sebagainya.
Kahlil Gibran, nama besar sastrawan dunia yang karyanya tak lekang oleh zaman. Di Indonesia buku-bukunya booming di 90an sampai 2000an awal. Saat itu buku-buku Kahlil Gibran jadi semacam kitab suci bagi para penggemarnya. Tapi memang banyak yang sepakat buah tangan Kahlil Gibran memenuhi standar tulisan kitab suci. Karena Isi yang terkandung dalam bukunya penuh hikmah yang mencerahkan.
"Sang Nabi" adalah salah satu karya Kahlil Gibran yang paling epic. Begitu banyak kutipan dahsyat tertulis di sana, yang banyak dikutip para pujangga KW saat 'ber-business of love' dengan gendakannya. Jadi tak salah bila "Sang Nabi" (The Prophet) diwujudkan ke dalam layar lebar.
[caption caption="https://photos.prnewswire.com/prnfull/20160105/319444"]
Adalah Salma Hayek yang mempelopori pembuatan film animasi 2D "The Prophet" (2014), yang sekaligus sebagai produser dan pengisi suara. Diarahkan oleh Roger Allers yang pernah menangani film "The Lion King" (bukan penyakit kelamin alias raja singa lhoo).
Dalam film ini kita disuguhi gambar animasi (kartun) plus gambar-gambar surealis semi abstrak yang mengejawantahkan syair Kahlil Gibran yang indah, dalam, dahsyat dan penuh hikmah. Walaupun mungkin akan terasa wagu bagi mereka yang tak terbiasa melihat film animasi 2D (kartun), karena menganggap film semacam itu hanya cocok ditonton oleh anak kecil.
Bagi yang sudah membaca buku "Sang Nabi", film ini bisa jadi semacam nostalgia. Atau bisa juga menikmati keindahan kata Kahlil Gibran dalam bentuk lain. Dengan begitu mereka lebih bisa menikmati film ini walaupun disajikan dalam bentuk film kartun. Tapi bagi yang belum, film ini bisa membantu membuka wawasan tentang karya dahsyat Kahlil Gibran.
Cuman sayang ada beberapa adegan yang menunjukan gambar 'mata satu'. Yang bisa memunculkan tuduhan negatif pada hal yang berbau konspirasi : Iluminati, Freemason, Dajjal, Ksatria Templar, Mas Yudi..
Dan walaupun ini film kartun, film ini tidak untuk anak-anak. Karena ada beberapa adegan yang menampilkan perbuatan tak senonoh. Ya karena yang membuat film ini orang barat jadi begicu dwech. Agak aneh juga sih di lingkungan Arab yang menjunjung tinggi sopan santun, sepasang kesasih berciuman di depan umum, french kiss lagi.
[caption caption="http://www.gibransprophetmovie.com/wp-content/uploads/2015/07/KahlilGibransTheProphet_PromoStills.0285942.jpg"]
Film ini mengisahkan penyair yang bernama Mustafa (Liam Neeson) yang dipenjara karena dituduh meracuni pikiran penduduk Orphalese lewat puisi dan kata-kata. Penguasa takut pamor Mustafa akan berpengaruh buruk pada pemerintahannya.
Menjelang pembebasannya, Mustafa mengenal seorang gadis kecil bernama Almitra (Quvenzhane Wallis) yang diam-diam mengikuti ibunya, Kamila (Salma Hayek) ke penjara yang dipekerjakan untuk mengurusi keperluan Mustafa selama di sana.