Â
Menyongsong Masa Depan Pendidikan: Transformasi Pengembangan Kurikulum PAI Moderat di Era Merdeka Belajar Pendidikan agama islam adalah upaya untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa, sesuai dengan ajaran islam, secara inklusif, rasional, dan filosofis dalam rangka menghormati orang lain dalam hubungan kerukunan dan kerja sama umat, yang menghasilkan persatuan nasional.
Karakter dan etika bangsa Indonesia sangat dipengaruhi oleh pendidikan agama Islam. Pengembangan kurikulum PAI menjadi kebutuhan mendesak di era bebas belajar untuk memastikan bahwa pendidikan relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan zaman. Kurikulum PAI yang moderat dapat menjadi landasan kuat untuk menciptakan generasi yang religius, toleran, dan berwawasan luas.
A. Ide Merdeka Belajar dan Tantangan Kurikulum PAI: Kebijakan Merdeka Belajar, yang dipromosikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, bertujuan untuk memungkinkan siswa mendapatkan
kemandirian dan fleksibilitas untuk lembaga pendidikan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Kurikulum PAI moderat harus disesuaikan dengan paradigma baru ini untuk tetap relevan dan membangun karakter peserta didik yang moderat. Kurikulum ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan kognitif atau kognitif, tetapi juga menekankan pengembangan sikap dan perilaku yang toleran, inklusif, dan menghargai keberagaman. Ini penting karena Indonesia memiliki keragaman budaya, etnis, dan agama yang luar biasa.
B. Prinsip-prinsip Kurikulum PAI Moderat: Kurikulum PAI moderat harus didasarkan pada beberapa prinsip utama, yaitu: 1. Inklusivitas. Ini berarti kurikulum harus menunjukkan nilai-nilai inklusif, menghormati perbedaan, dan mengajarkan siswa untuk bertoleransi terhadap perbedaan agama.
2. Dalam konteks ini, materi pelajaran harus relevan dengan dunia nyata.
2. Kontekstual: Materi PAI harus relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik dan mengaitkan nilai-nilai agama dengan masalah kontemporer. 3. Partisipatif: Proses pembelajaran harus melibatkan peserta didik secara aktif, mendorong diskusi, dan berpikir kritis. 4. Integratif: Pembelajaran PAI harus terintegrasi dengan mata pelajaran lain dan kehidupan sosial untuk membentuk pemahaman yang luas tentang ajaran Islam.
C. Strategi implementasi kurikulum PAI yang moderat: 1. Pelatihan Guru: Meningkatkan kemampuan guru PAI melalui pelatihan dan workshop yang menekankan pendekatan moderat dan inklusif. 2. Pengembangan Materi Ajar: Membuat materi ajar yang relevan dan kontekstual dengan isu-isu kontemporer seperti hak asasi manusia, perdamaian, dan toleransi. 3. Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi digital untuk membantu siswa belajar PAI.