Mohon tunggu...
Robbie Darrwis
Robbie Darrwis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"aku menghidupkan tubuhku, aku adalah tubuhku yang menunjukkan pikiranku". -Sartre-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Problem Encoding', banyak makan kok banyak kencing.

11 April 2011   22:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:54 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"ini pensil, ini permen mint. Daripada gigit pensil, mending gigit mint. Iklannya jelek. Biarin...!! Yang penting mint".

(dialog dalam iklan permen mint di televisi)


'gak nyambungnya' dialog di iklan itu pantas jadi 'intro' cerita (atau lebih enak disebut 'bukan sekedar bualan', biar agak berbobot. Berharap filusuf-filusuf sekelas Sartre tertarik buat baca).


Berawal dari akhir pekan penuh kenikmatan (jangan terlintas JUPE ato DEPE dalam benak kalian, bisa jadi penghayatannya jadi berbeda). Bagi saya kenikmatan akhir pekan kemarin lebih karena keberuntungan saya sebagai 'jomblo konsisten' yang malem minggu cuma 'jaga lilin' di kost (dalam kisah ini saya memerankan tokoh mahasiswa rantau). Dalam kesendirian bertemankan sepinya malam yang rasanya mengejekku pelan-pelan, ibu kost dengan langkah tegap gagah perkasa menghampiri membawa sebakul ubi rebus. Entah apa yang mendorong si ibu ini untuk melakukan hal demikian. Barangkali karena iba, pengertian, baru dapet wangsit, atau bisa jadi malah karena kurang kerjaan. Dalam hati, 'Baik sekali ibu ini, saya beruntung mendapati fenomena 4 tahun sekali seperti ini. Dalam buku Tugas Akhirku, akan kucantumkan rasa terima kasihku".


Masih tetap dalam keheningan malam, mulai kunikmati ubi rebus pelan-pelan. Dalam setiap gigitannya aku merasakan romantisme. Kenangan-kenangan masa kecil kurang bahagia yang masih terekam seakan diputar lagi. Mirip bolang, waktu kecil aku suka sekali bakar ubi punya tetangga. Tak sadar ternyata sudah lebih dari 10 ubi masuk mulut terus ke perut. Dikunyah dulu tentu saja.


Naaah..ini yang jadi soal. Teori Newton bilang, banyak makan maka banyak kentut. Tapi kenapa saya malah banyak kencing. Problem encoding barangkali. Sampai sekarang saya masih jarang kentut dan banyak kencing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun