Membahas mengenai Covid-19 belum ada habisnya hingga sampai saat ini. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, seperti lansia (golongan lanjut usia), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Virus ini mulanya hanya ada di negara China, lalu menyebar ke berbagai negara di dunia. Salah satunya Indonesia. Virus ini diketahui menyebar melalui batuk, bersin, dan air liur. Virus Corona bisa masuk lewat hidung, mulut, dan mata yang akhirnya menginfeksi tubuh kita. Harus disadari bahwa batuk dan bersin orang yang terinfeksi virus ini bisa menempel di meja, kursi, atau benda-benda lainnya, sampai beberapa hari kedepan siapapun yang memegangnya akan bisa ketularan. Pandemi yang sudah bertahan di Indonesia selama kurang lebih hampir 11 bulan ini membuat masyarakat yang terjangkit semakin hari semakin banyak. Adanya pandemi virus Covid-19 ini tentu saja menyebab dampak diberbagai sektor bidang, salah satunya di bidang ekonomi. Kondisi ekonomi di Indonesia nampak memprihatinkan, ekonomi secara global 2020 diperkirakan bisa jatuh seperti depresi 1930, bukan lagi seperti tahun 2008 atau 1998. Kondisi ini juga memicu penurunan perdagangan bahkan perdagangan internasional. Di Indonesia sendiri berbagai sektor harus terkendala dalam proses operasi, seperti pabrik-pabrik yang harus menghentikan proses operasi karena kondisi tidak memungkinkan. Selain itu adanya PHK masal membuat banyak pekerja menjadi pengangguran.
Tak bisa mengelak, sektor UMKM adalah sektor yang paling pertama terdampak wabah Covid-19 karena ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat. Kondisi tersebut diperparah dengan kendala impor bahan baku dan barang modal dari Tiongkok yang menjadi episentrum pandemi. Adanya pandemi tak bisa dipungkiri berdampak pada kondisi ekonomi dan perilaku masyarakat, yang pada akhirnya mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada tingkat penjualan bisnis. Ada beberapa kategori produk yang mengalami peningkatan permintaan secara drastis, sementara sejumlah kategori lainnya mengalami penurunan. Banyak perusahaan yang berusaha mengubah strategi mereka supaya tetap bisa mendapat perhatian dari masyarakat dan mendorong mereka agar mau mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Dan salah satu cara agar bisa terhubung dengan para konsumen tersebut adalah dengan mengetahui perubahan perilaku konsumen..
Media sosial merupakan salah satu jejaring sosial media yang dapat membantu seseorang untuk berkomunikasi ataupun berinteraksi dengan orang lain bahkan khalayak ramai. Agar tetap dapat bertahan di tengah pandemi ini, para pelaku brand harus bisa menyiasatinya. Adanya media sosial seolah menjadi alternatif baru ditengah pandemi. Banyak perusahaan-perusahaan dan UMKM-UMKM lainnya mulai memasarkan produk mereka melalui media sosial. Mulai dari fokus ke pemasaran digital melalui website yang dijadikan e-commerce, social media, search engine, penjualan melalui marketplace, dan membentuk tim reseller untuk menjual produknya. Promosi melalui media sosial menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya karena banyak testimoni maupun komentar yang bermanfaat bagi pengguna untuk mengetahui informasi lebih. Gambar-gambar dengan fitur HD tampil secara gagah dan cantik di timeline sehingga menimbulkan kepercayaan dan minat yang tinggi bahwa perusahaan atau pemilik akun tersebut yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu. Fungsi dan peran media sosial ini mengubah cara seseorang berkomunikasi yang semula satu dan dua arah, kini menjadi segala arah. Ini juga dapat menjadi saluran penting retailer untuk berhubungan dengan opini konsumen. Promosi melalui media sosial efektif dalam menstimulasi perhatian. Kelebihan yang terdapat dalam pemasaran melalui sosial media diantaranya sebagai sarana komunikasi dengan konsumen, sebagai media kolaborasi apabila adanya ketidakpuasan konsumen, sebagai media promise, dan membangun merek. Dalam menciptakan persepsi dalam pemiiran konsumen mengenai suatu produk, jasa dan brand, dibutuhkan pemikiran yang matang akan media promosi apakah cocok dan efektif, agar persepsi dan image yang ingin disampaikan dapat melekat kuat dibandingkan produk, jasa atau brand lainnya yang sejenis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H