Mohon tunggu...
Robbi NurFareza
Robbi NurFareza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Tazkia Bogor

Saya Seorang Mahasiswa dari Prodi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Balanced Scorecard Atas Kinerja Bank Syariah

27 Desember 2023   23:23 Diperbarui: 27 Desember 2023   23:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perbankan syariah sebagai entitas publik bertanggung jawab untuk memenuhi kepuasan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan menjadi esensial. Untuk meningkatkan kinerja lembaga perbankan syariah, perlu dilakukan peningkatan yang signifikan. 

Balanced Scorecard (BSC) dengan empat perspektifnya - Keuangan, Pelanggan, Bisnis Internal, dan Pertumbuhan & Pembelajaran - dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan kontrol. Ini akan memajukan proses keseluruhan dalam layanan kepada stakeholder serta pengelolaan perbankan syariah. Karena bank sebagai organisasi mengoperasikan proses yang kontinu, peningkatan kinerja harus menjadi fokus yang berkelanjutan.

Ada aspek moral dalam aktivitas manusia yang ideal sesuai dengan ajaran Rasulullah saw. Contohnya, beberapa sifat seperti kecerdasan (fathanah) yang melibatkan kecerdasan, keterampilan, dan kebijaksanaan. Tanpa kecerdasan ini, interaksi manusia sulit terwujud. Pembelajaran dan pertumbuhan memerlukan kecerdasan mental dan fisik, yang mendukung pelatihan, perbaikan, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Kemudian, sifat amanah yang berarti dapat dipercaya. Selain kecerdasan, sifat ini penting dalam setiap aktivitas, terutama terkait dengan kepuasan pelanggan dan pengelolaan keuangan. Keberhasilan sulit dicapai jika tidak ada keamanahan dalam tindakan.

Siddiq, atau kejujuran, juga penting. Bersinergi dengan amanah, kejujuran menyoroti aspek internal seseorang. Orang yang jujur pasti dapat dipercaya. Proses pertumbuhan dan pembelajaran ini terhubung erat dengan faktor SDM, sistem, dan prosedur organisasi. Ini mencakup pelatihan dan budaya perusahaan yang berkontribusi pada perbaikan individu dan organisasi secara keseluruhan.

Dalam mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan market share perbankan syariah, perlu pertimbangan yang komprehensif atas faktor-faktor yang mempengaruhi target operasional. Perencanaan semacam ini membutuhkan alat bantu untuk memahami interaksi kompleks antar elemen dan membagi pengalaman antar stakeholder. 

Simulasi menggunakan BSC dapat membantu merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga bisa mencapai peningkatan kinerja bank syariah.

Bank Syariah

Dalam menghadapi partisipasi bank konvensional dalam layanan berprinsip Islam, perbankan syariah Indonesia harus terus meningkatkan efisiensi operasional dan terus berinovasi dalam produk. Hal ini sangat vital untuk menjaga daya saingnya dalam ekonomi global yang terus dinamis.

Kinerja

Kinerja yang optimal dalam perbankan syariah mengharuskan semua komponen terlibat untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan tujuan mencapai target organisasi. Ini melibatkan definisi kinerja, pengukuran kinerja yang sudah dilakukan, dan evaluasi melalui umpan balik. Kinerja ini mencakup pencapaian dalam meningkatkan proses bisnis organisasi, termasuk aspek keuangan dan non-keuangan atau sosial. Pentingnya pengukuran yang menyeluruh dalam memantau kinerja seluruh elemen organisasi. Setelah pengukuran, umpan balik menjadi kunci untuk memastikan tujuan organisasi tercapai dengan baik.
Kinerja dari perspektif syariah, seperti yang dijelaskan oleh Mursi (1997) dalam Wibisono (2002), merujuk pada pencapaian individu atau organisasi dalam aktivitas kerja atau usaha yang mengikuti prinsip-prinsip agama atau ekonomi Islam. Beberapa aspek kinerja Islami mencakup:

  • Tanggung jawab dalam pekerjaan yang meliputi profesionalisme, kejujuran, spiritualitas, dan integritas tindakan.
  • Pengembangan dalam agama dan profesi yang mencakup pemahaman nilai-nilai agama serta komitmen dalam pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun