Spiritualitas menjadi kajian penting dalam bidang psikologi. Spiritualitas dimunculkan kembali dalam kajian psikologi karena dianggap penting dalam menyelesaikan beberapa permasalahan fenomena psikologis. Pada dasarnya, spiritualitas adalah elemen terpenting dalam diri manusia yang berpengaruh pada kekuatan dan ketahanan mental. Permasalahan spiritual tentunya dapat berakibat pada permasalahan mental
Psikoterapi spiritual Islam menyediakan ketenangan bagi individu sehingga klien dapat berpikir dan merenung dengan tenang dan dapat mengatasi masalah yang dihadapinya sesuai dengan konteks nilai Islam sehingga penyelesaiannya tidak subjektif dan memberikan arah yang jelas.
Al-Ghazālī menjelaskan bahwa entitas spiritual dan diri yang sesungguhnya terletak pada hatinya (qalb). Bahkan hati berperan dalam mengendalikan tubuh dan fungsinya. Kepribadian adalah integrasi antara daya tubuh dan daya spiritual. Setiap manusia yang lahir memiliki bawaan untuk mengenal Tuhannya. Manusia lahir ke dunia dalam kondisi yang kompleks dengan atribut daya kehidupan, materi, intelegensi, dan ketuhanan. Manusia akan dihadapkan antara daya positif dan daya negatif, gaya positif akan menuju pada Tuhan dan daya negatif adalah menjauhi Tuhan. Semakin dekat dengan Tuhan maka akan semakin normal dan sehat seseorang.
mengenai “diri” diekspresikan dengan empat istilah, menurut al-Ghazālī yaitu¸ qalb (hati), rūh, nafs (hasrat), dan ‘aql (intelektualitas). Semua itu adalah entitas spiritual. Al-Ghazālī sangat mementingkan hati dalam kajiannya. Hati adalah istilah tenknis yang paling penting dalam sufisme. Hati adalah sumber spiritualitas puncak yang dapat menerima cahaya hati adalah organ esoterik yang dapat mempersepsi segala aspek dan realitas esoterik. Hati adalah organ supersensoris yang dapat melebihi sensor kognitif yang mampu memahami segala realitas. Hati merupakan lapisan ketiga yang merupakan ambang pintu dimensi ketuhanan, perantara antara dunia yang penuh dengan cahaya ketuhanan dengan dunia yang penuh dengan kegelapan materi. Hati yang bersih tentunya terhindar dari rasa dendam dan benci.
Efektivitas psikoterapi spiritual bisa dikukur efektivitasnya dengan beberap cara antara lain:
1) Metode eksperimen, yaitu dengan membandingkan hasil (psychological outcome) antara objek penelitian yang diberikan psikoterapi spiritual dan yang tidak atau yang diberikan psikoterapi biasa. Atau dengan membandingkan psychological outcome pada responden sebelum menjalani psikoterapi spiritual dan sesudahnya;
2) Penggunaan instrumen untuk melihat spiritualitas dalam mempengaruhi variabel lain. Cara ini dapat dilakukan dengan melihat pengaruh atau hubungan;
3) Observasi dan wawancara untuk melihat dan memahami secara langsung perubahan kondisi psikologis klien setelah melakukan psikoterapi spiritual.
Menganggap segala sesuatu sebagai kebaikan tentunya seakan-akan seperti sikap abnormal. Biasanya manusia normal menghadapi musibah secara waspada, khwatir, dan defensif. Namun, individu yang memiliki spiritualitas tinggi mampu mengambil makna dan dapat melihat segala sesuatu secara positif padahal itu adalah suatu yang menyakitkan dan merupakan suatu musibah besar. Jika dilihat dari luar, individu yang semacam ini dianggap tidak lazim dan terkadang seperti simptom gangguan padahal sebaliknya. Taylor, pakar kajian spiritual, menjelaskan bahwa penyembuhan segala bentuk gangguan dalam diri manusia berasal dari kekuatan spiritual. Kekuatan spiritual tersebut dapat mempengaruhi kejiwaanmanusia dan mempengaruhi sirkuit otak untuk melakukan proses transmisi.
Penyatuan atau keterhubungan dengan realitas tertinggi secara mendalam sangat banyak dijelaskan dalam Islam. Konsep penyatuan dengan Tuhan sebagai sumber segaa realitas merupakan kajian utama dalam kajian tasawwuf. Manusia dengan tingkat spiritualitas yang mendalam mampu terhubung bahkan bersatu dengan Tuhan secara spiritual.
Mendekatkan diri pada Allah merupakan sumber kekuatan spiritual. Adapun kekuatan spiritual merupakan kekuatan terpenting dan amat vital bagi kehidupan. Mereka yang kehilangan kekuatan spiritual akan mudah menyerah dalam menjalani hidup dan akan kehilangan sinyal dalam mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya. Sebaliknya, individu yang memiliki kekuatan spiritual akan mampu menghadapi apapun dan mampu menyelesaikan masalah apapun.