Mohon tunggu...
Roasih
Roasih Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik Dindikpora Kab. Brebes

Roasih_Guru SD_Dindikpora Kab. Brebes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mulai dari Diri, Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara

31 Maret 2023   23:07 Diperbarui: 31 Maret 2023   23:08 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ki Hajar Dewantara (KHD) merupakan pemikir dan tokoh pendidikan yang menyuarakan konsep pendidikan kritis. Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh Pendidikan Nasional sekaligus Bapak Pendidikan Indonesia.

Pendidikan sebagai usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang ada pada anak baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat agar mencapai kesempurnaan hidup. Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD) pengajaran (onderwiwijs) adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberikan ilmu/faedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebgai seorang manusia meupun sebagai anggota masyarakat. Pemikiran Ki Hajar Dewantara tertuang dalam semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani mengajarkan banyak hal terkait pendidikan dan pengajaran.

Masalah pendidikan Indonesia saat ini sangat kompleks mulai dari tenaga pendidikan, sara dan prasarana, karakter peserta didik hingga masalah kurikulum. Seperti halnya di sekolah kami, sebagian besar pembelajaran masih berpusat kepada guru Sehingga peserta didik masih belum aktif dalam belajar. Saran dan fasilitas sekolah belum memadai karena keterbatasan ruang kelas utnuk menampung jumlah peserta didik. Masih ada 4 kelas yang terpaksa bergantian ruang kelas dengan kelas lainnya. Tentu akan mengurangi efektifitas pembelajaran.

Selain itu karakter peserta didik juga perlu dibentuk. Pengajaran harus kearah budi pekerti, mendidik kearah kekeluargaan dan bersama mengembangkan budi pekerti luhur.

Dalam memahami konsep pendidikan, pendidik berperan seperti seorang petani dan peserta didik seperti binit yang disemai dan ditanam di lahan yang disediakan. Benih-benih tersebut harus diberikan perhatian dan perawatan yang baik agar tumbuh subur dan berkembang dengan baik. Pelaksanaan pemikiran Ki Hajar Dewantara memiliki kemerdekaan dalam aktifitas pembelajaran. Merdeka belajar merupakan pendekatan yang dilakukan agar peserta didik dapat mengoptimalkan bakat dan minatnya. Merdeka belajar memberikan kebebasan untuk menjalani pembelajaran secara humanis, pembelajaran yang menyenangkan, dapat menggali potensi peserta didik dan memandang peserta didik sebagai subjek utama dalam pendidikan.

Setelah mempelajari modul 1.1 Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara saya berharap sebagai seorang pendidik kedepan kualitas diri semakin meningkat, menciptakan ide-ide kreatif, inovatif, dan menyenamgkan serta melaksanakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Dan akan berdampak kepada murid dengan meningkatnya karakter positif, berkembangnya potensi dan kemampuan peserta didik secara optimal.

Modul 1.1 Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat bermanfaat utnuk menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan saya mengenai pendidikan yang memuat karakter, pengembangan potensi peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun