Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pencari Rindu di Langit

26 Maret 2024   16:27 Diperbarui: 26 Maret 2024   16:37 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di satu senja nan muram,

Bermunculan para pekerja yang berjalan menuju pulangnya.
Mereka mengadahkan wajah seakan meminta-minta.
Permintaan akan kerinduan yang sulit untuk dilukiskan.
Sulit untuk dikatakan dan diterjemahkan.
Tapi mudah untuk kutuangkan dalam sebait puisi,
yang kusisipkan dalam kantung celana mu.

entah kenapa wajahmu yang senantiasa sendu,
berubah menjadi syahdu.
mungkin karena titipan rindu di langit telah kau lihat.
atau mungkin,
sepotong langit yang merindu telah kau jamah.

ah,

Di satu senja nan muram,
aku adalah pekerja-pekerja itu dan
kau adalah langit-langit rinduku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun