Selamat datang Gulita, tak diberkatilah Gelap !
Bahkan saat engkau menghidupkan rindu pun, gelap emoh menjamah dunia.
Sudah terlalu kelam rasanya, pekat dengan kabut kenangan. Menyesakkan nafas hari yang ingin dijalani dengan tenang.
Begitulah gelap memilih mangsa.
Menit berlari dan engkau meminta memori. Tanpa insan disana. Engkau kata, hanya ingin mengulang rasa tanpa mencicip luka. Ingin kembali kenang tanpa sedih terkembang.
Tak mungkin. Penjaga takdir menggeleng seraya mengembangkan ingatan. Luka melekat pada suka. Ria terikat akan duka. Berpilin dan menjalin. Tak terpisahkan.
Satu-satunya cara, adalah menerima. Segala bahagia dan nestapa. Tiada meniada salah satu nya. Lalu mengenggamnya erat, agar tidak dicuri oleh lupa.
Selamat pulang Gelap, diberkatilah Gulita !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H