Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Manusia dan Kesalahan

31 Oktober 2023   14:25 Diperbarui: 31 Oktober 2023   14:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang menjadikan kita disebut manusia ? 

Satu pertanyaan yang entah mengapa berseliweran di kepalaku saat bekerja dan mengetuk pintu hatiku untuk menjawabnya.

salah duanya, adalah kesalahan dan pengampunan.

Seperti yang sudah-sudah, aku bekerja sambil mendengar review film di youtube. Film yang diulas oleh salah satu saluran terkenal dalam mengulas film adalah "Budi Pekerti" karya Wregas Bhanuteja. Aku sebenarnya belum menonton film ini. Film ini akan diputar di bioskop tanggal 2 november (tulisan ini ditulis pada tanggal 31 oktober). Sayang disayang, aku hanya dapat jatah libur di hari sabtu. Dan kota di mana aku tinggal, jarang menampilkan film-film yang mungkin kurang dianggap BOX OFFICE. Jadi aku pasrah, ada kemungkinan aku tidak bisa menontonnya dan memilih menonton ulasannya sekedar untuk mengobati rasa kecewa nanti.

Jika didengar dan ditonton dari trailer maupun ulasan film tersebut, mengisahkan tentang seorang ibu sekaligus guru BK disekolah yang menjadi viral dikarenakan bertengkar mulut dengan salah satu pengunjung pasar. Naasnya, bagian video yang viral adalah ketika si guru membentak dan marah di pasar, sehingga diframing sebagai pihak yang salah. Akibatnya, kesulitan datang dan berimbas kepada keluarganya.

Hal yang kutangkap adalah sebaik-baik apapun manusia, tetap ia masih melakukan kesalahan. Mau sebaik apapun kita berusaha menjadi orang baik kepada semua orang. Tetap ada segelintir manusia di muka bumi ini, merasa tersakiti dengan keberadaan kita. Bukan karena kita jahat, tapi karena kita adalah manusia yang pasti ada salah dan cela. Dengan adanya pemikiran tersebut, kehidupan akan jauh terasa lebih ringan. Dalam arti kata, kita tidak perlu merasa "jahat" atau "dijahati". Kadang harus kita sadari, keadaan yang membuat seperti itu, walaupun kita juga tidak bisa menyalahkan keadaan atas suatu tindakan yang kita pilih.

sampai sini saja. bingung mau ditulis apa lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun