Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menampung Hujan

9 Oktober 2023   10:28 Diperbarui: 9 Oktober 2023   11:23 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorong Rumah Sakit yang sepi. Dokpri

Tidak perlu kata,
untuk mengurai apa-apa,
selain air hujan,
yang membasahi mata.

Tidak perlu sebab,
untuk menelusuri kata-kata,
selain cahaya mata,
yang berisikan air hujan.

Tidak perlu sinaran,
untuk membimbingku,
berjalan menuju hatimu,
yang dingin lagi beku.

semua hujan mu,
kutadah di kedua telapak tanganku,
kuminum bersama rasa sakit yang belenggu,
dan ku mabuk bersama mu.

tiada air yang ingin ku tampung,
selain air mata yang bercampur dengan air hujan,
milikmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun