Terakhir enam bulan lalu, aku masih menulis puisi di kompasiana. Dan sekarang dua ribu dua puluh tiga, aku kembali menulis ditempat yang sama. Sungguh hibernasi yang cukup lama bagi seorang penulis kacangan. Butuh setengah tahun untuk memulai lagi menulis di blog kesayangan kita semua.
Entah kenapa, aku merasa berani sekali saat ini. Menulis tanpa ide tulisan apapun. Padahal hal utama dari sebuah tulisan adalah ide atau gagasan yang ingin disampaikan kepada pembaca atau para kompasianer tercinta. Sayangnya, hal yang utama itu tidak ada di tulisan ini. Tulisan ini adalah saluran pelampiasan nafsu untuk memuntahkan kata-kata yang lama bersarang di tubuh, khususnya di otak. Sekedar hasrat dan obsesi untuk menghasilkan satu tulisan. Tulisan apapun, tak peduli akankan berfaedah maupun un-faedah.
Saat ini, tahun ini, aku memasuki fase umur yang dikatakan cukup menua. Tapi aku ingat, haruki murakami saja memulai menulis diumur 30an. Vera wang mendesain baju saat umur 40an. Tidak ada suatu kegiatan yang dapat dikatakan cukup tua untuk dilakukan. Termasuk menulis ini. Walau jujur saja, pinggang ini tak mampu lagi duduk lama-lama dan perut ini semakin membesar dikarenakan ada isinya.
Jujur saja, kompasiana adalah wadah yang selalu menyemangatiku untuk menulis. Termasuk para anggotanya. Banyak sekali tulisan yang menyemangati untuk tetap menulis walau seberapa malasnya dirimu. Malas adalah faktor utama mengapa fenomena banyak sekali yang ingin jadi penulis tapi tulisan yang dhasilkan minim sekali (contohnya aku), tetap ada. Fun fact nya, tulisan ini mirip sekali dengan tulisan-tulisanku terdahulu. Artinya, permasalahanku dalam menulis selalu sama, tidak berubah. hehehehehe, sungguh terlalu.
Kecewa dengan diri sendiri ? pasti. Karena aku tahu, aku bisa berkembang jauh lebih baik termasuk dalam hal menulis.
Tapi tidak apa-apa. Aku menerima dengan lapang dada. Saat ini, aku punya prioritas yang lain dan mesti diperhatikan, sehingga menulis terabaikan. Ketika prioritas ini sudah terselesaikan ataupun tertangani dengan lebih baik, mungkin menulis akan jauh lebih mudah untuk dilaksanakan atau difokuskan.
Tapi sekali lagi, ini harapan ku di tahun dua ribu dua puluh tiga. Tinggal kita lihat saja tahun depan, dua ribu dua puluh empat. Apakah saya tetap menulis hal yang sama atau tidak.
Happy New Year. Selamat Tahun Baru bagi yang merayakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H